
Dok: www.worldcarfans.com
“Meski baru diluncurkan kurang dari tiga bulan, Panamera telah terjual 10 ribu unit,” ujar sumber Porsche seperti dikutip worldcarfans.
Namun sayang, sumber Porsche enggan memberikan keterangan tentang harga. Sekadar perbandingan, di beberapa negara Eropa seperti Jerman dan Inggris, Porsche Panamera tipe S yang merupakan tipe paling standar dibanderol Rp 1,5 – Rp 1,6 miliar.
“Penjualan Panamera benar-benar melampui (target). Kami telah menyelesaikan lebih dari sembilan ribu unit,” tutur Michael Macht, Kepala Dewan Direksi Porsche AG.
Data yang disodorkan pabrikan ini menyebutkan tipe paling mewah dari mobil sport ini justru yang paling banyak dipesan konsumen. “Lebih dari 44 persen konsumen memesan tipe tertinggi yaitu 4S. Kemudian 36 persen memesan tipe Turbo dan 20 lainnya memesan Panamera tipe S,” jelas sumber Porsche.
Di Indonesia, mobil yang diserbut sebagai pesaing berat Aston Martin Rapide dan Jaguar XFR itu diperkenalkan ke publik pada Jumat (23/10) lalu. Di negeri ini, tipe yang diperkenalkan juga sama dengan tipe yang diboyong ke negara lain yaitu Turbo, 4S, serta S.
Tipe S atau tipe paling standar dibekali mesin 4.800 cc V8 atau delapan silinder yang mampu menyemburkan tenaga hingga 400 daya kuda. Meski versi aslinya menggunakan sistem transmisi manual enam percepatan, tetapi Porsche menawarkan opsi sistem transmisi tujuh percepatan, dengan kopling ganda atau Porsche Doppelkupplungsgetriebe atau biasa disebut PDK.
Sementara tipe 4S menggunakan sistem transmisi PDK ditambah sistem pengendalian Porsche Traction Management yaitu piranti pengendali traksi khas Porsche, dengan sistem penggerak empat roda atau all-wheel drive.
Tipe ini mampu melesat dengan kecepatan 282 kilometer per jam dengan akselerasi dari 0 – 100 kilometer per jam dicapai dalam waktu 5 detik. Memang, soal konsumsi bahan bakar terbilang boros, yaitu satu liter bahan bakar untuk 9 kilometer jarak yang ditempuh. Tapi itu sepadan dengan kecpatan yang dihasilkannya.
Sedangkan tipe Turbo memiliki kecepatan hingga 303 kilometer per jam dengan akselerasi sprint dari 0 – 100 kilometer dalam tempo 4,2 detik. Tipe ini mengkonsumsi satu liter bahan bakar untuk jarak 8,2 kilometer.
ARIF ARIANTO