
TEMPO/Arif Ariyanto
Hanya, perlu ketelitian dan pertimbangan masak untuk memilih bahan pelapis serta memadupadankan bahan-bahan yang digunakan. Sebab bila tak tepat, bukan kenyamanan yang didapat tetapi justeru permasalahan. Terlebih saat ini ragam pilihan bahan pelapis di pasaran juga banyak.
Lantas bagaimana memilih bahan sekaligus merangkainya sehingga menghasilkan sarung jok, pelapis door trim, sekaligus karpet yang nyaman? “Ada dua hal yang harus diperhatikan sebelum memulai membuat pelapis itu menjadi sarung jok, pelapis door trim, atau karpet mobil. Pertama, bahan pelapis sintetis yang akan dipilih. Kedua, proses pembuatannya,” tutur Edi Pamungkas, Technical Brand Manager PT Polystar International, Distributor Utama pelapis sintetis MBtech kepada Tempo di Jakarta, Kamis (8/4),
Perhatikan Sifat Bahan
Ihwal bahan Edi menyarankan, agar memperhatikan sifat bahan sebelum memilihnya. Pertama, memastikan kepada penjual serta spesifikasi produk dari brosur atau katalog yang menerangkan bahwa bahan tersebut dirancang untuk memiliki daya tahan tinggi terhadap kondisi cuaca yang ekstrim. Bahan tahan terhadap iklim panas yang terik dan cuaca dingin.
“Untuk memastikan sendiri memang sulit, butuh feeling yang peka. Apalagi kalau belum digunakan langsung. Cara satu-satunya menanyakan ke penjual atau membaca brosur, produsen yang bonafide biasanya mencantumkan spesifikasi ini,” terang dia.
Kedua, pastikan bahwa bahan memiliki daya tahan terhadap terpaan sinar matahari atau sinar ultra violet. Bahan yang memiliki sifat ini tidak menyimpan radiasi panas dari sinar matahari atau sinar ultra violet saat mobil diparkir di tempat yang langsung terkena sinar matahari.
Walhasil, saat digunakan di jok tidak menyimpan panas. Sehingga, meski mobil di parkir di tempat terbuka dan terkena sinar matahari langsung, jok cepat dingin begitu pendingin udara di mobil dinyalakan.
“Cara untuk menguji ini cukup mudah, mintalah potongan bahan kepada penjual. Kemudian jemurlah 20 – 30 menit, setelah itu bawa ke ruangan berpendingin udara. Bila dalam waktu kurang dari 5 menit bahan terasa dingin kembali berarti bahan itu bagus,” ujar Edi.
Ketiga pilih bahan yang memiliki daya tahan terhadap guncangan dan tarikan. Artinya, bahan tersebut bersifat elastis namun tidak melar ketika diduduki atau bahkan tertarik di saat mobil berguncang. Bahkan bila usia sarung jok sudah cukup lama, bahan yang memiliki sifat itu tidak akan retak atau sobek.
Menurut Edi, cara untuk melakukan pengujian sifat ini cukup gampang, yaitu dengan meremas-remasnya. Bahan yang baik akan terasa lentu, tidak kaku, serta cepat kembali ke bentuk semula. “Artinya tidak kusut atau membekas,” tandasnya.
Sedangkan yang keempat, pastikan bahwa bahan kedap air atau zat cair lainnya. Untuk mengujinya cukup mudah, mintalah potongan bahan lantas tuangi air secukupnya, dan diamkan selama 2-5 menit.
Bila air tidak merembes atau bagian bawah permukaan tidak terlihat bayangan air, berarti bahan itu bagus. Bahan yang kedap air itu sangat penting, tidak saja bagi jok mobil tetapi juga kesehatan dan kenyamanan di dalam mobil.
“Sebab kalau air merembes, untuk mengeringkan kembali itu susah. Akibatnya kabin mobil terasa pengap, selain bau juga tidak sehat. Sementara jok akan belang-belang bahkan di kerangka jok, dek, bahkan bodi terjadi korosi,” tambah Edi.
Awasi Proses Pengerjaan
Sedangkan untuk proses pengerjaan, Edi menyarankan untuk memilih bengkel yang jujur dan baik. Selain itu pastikan bahan yang digunakan benar-benar asli. Ia mewanti-wanti jngan pernah tergiur oleh tawaran harga yang lebih murah.
“Karena bisa saja dilakukan mix atau campuran yaitu bahan kualitas utama dicampur bahan dengan kualitas dibawahnya. Akibatnya produk yang dihasilkan kualitasnya juga tidak prima,” tandasnya.
Bahkan bila perlu mintalah rekomendasi ke distributor bahan pelapis, bengkel atau pembuat pelapis jok, door trim, atau karpet yang memiliki reputasi bagus.
ARIF ARIANTO