Tips Berkendara Nyaman di Malam Hari Saat Mudik  
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Jumat, 3 September 2010 10:41 WIB
TEMPO/Imam Sukamto
Iklan
Iklan
TEMPO Interaktif,Berkendara di malam hari saat mudik? Bagi sebagian orang, menjalani prosesi menuju kampung halaman tercinta itu memang  lebih asyik bila dilakukan pada malam hari. Selain menghindari  sengatan sinar matahari, berkendara di malam hari – terutama saat berpuasa – tenaga juga penuh.  Konsentrasi pun dirasa juga lebih mudah.

Hanya, banyak yang tidak menyadari bahwa sejatinya potensi risiko di malam hari juga lebih besar. Maklum, pada saat itu kondisi jalanan juga tidak seterang benderang di siang hari. Walhasil, pandangan juga terbatas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lantaran itulah, ada beberapa hal yang wajib diperhatikan oleh calon pemudik yang ingin berkendara di malam hari. “Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah, kondisi lampu depan, belakang, sein benar-benar masih baik dan pastikan kaca kotak masing-masing lampu bersih. Selain itu seluruh kaca mobil harus bersih,” kata Zulhelmi, Service Advisor Anugerah Motor, Daan Mogot, Jakarta Barat, Jumat (3/9).

Ada beberapa langkah yang perlu anda lakukan sebelum menjalani prosesi mudik dan berkendara di malam hari seperti yang disarankan Helmi.

1.Cek kondisi lampu

Anda bisa melakukan sendiri atau membawa mobil ke bengkel untuk melakukan pengecekan kabel kelistrikan, terutama yang berkaitan dengan lampu. Langkah ini perlu dilakukan karena seiring dengan usia mobil, kabel kelistrikan juga aus atau getas.

Sehingga saat terjadi guncangan atau getaran bisa saja kabel terputus. “Atau tidak putus tetapi mengelupas. Tentu, ini tidak saja menyebabkan lampu berpotensi putus juga rawan korslet,” kata Helmi.

Setelah mengecek kabel dan bohlam lampu utama (depan), lampu kabut, lampu belakang, dan lampu sein langkah selanjutnya memastikan arah sinar lampu. Pastikan arah sinar lampu tidak mengarah langsung ke kaca depan mobil lain saat mobil anda berpapasan dengan mobil lain.

“Karena lampu yang menyilaukan pengemudi dari arah berlawanan menyebabkan mereka kehilangan fokus pengelihatan, sehingga rawan terjadi kecelakaan,”  terang Helmi.

2. Bijak menggunakan lampu sesuai fungsi

Bila jarak pandang anda terhadap obyek yang berada di depan terbatas, anda boleh menyalakan lampu jauh. Lebih dari itu, dengan menggunakan lampu ini pengemudi lain juga mengetahui keberadaan anda.

Namun, lampu jauh bisa anda pergunakan sejauh sinarnya tidak mengarah langsung atau menyilaukan pengemudi dari arah berlawanan.

3.Jaga jarak dan kecepatan

Sebagai langkah antisipasi berbagai kemungkinan yang bisa terjadi, sebaiknya anda menjaga jarak dengan kendaraan yang ada di depan anda. Pasalnya, di saat malam hari sulit untuk memastikan jarak antara mobil anda dengan kendaraan yang berada di depan.

Selain itu, kita juga tidak bisa memperkirakan kemungkinan yang dihadapi oleh pengemudi kendaraan di depan kita.  “Seiring dengan menjaga jarak yang aman dengan dengan kendaraan di depan, yaitu sekitar 10 – 15 meter, sebaiknya anda juga tetap menjaga kecepatan mobil anda secara konstan,” tandas Helmi.

4. Hindari merokok

Meskipun anda seorang perokok berat, upayakan sebisa mungkin untuk tidak merokok di saat mengemudikan mobil. Pasalnya, asap rokok  yang mengandung nikotin dan karbonmonoksida yang anda semburkan akan mengganggu kemampuan mata. Karbonmonoksida menyebabkan mata perih, sehingga konsentrasi anda akan terganggu.

5. Hindari sorot cahaya dari arah berlawanan

Bila anda berpapasan dengan mobil dengan sorot cahaya lampu yang terang benderang, jangan sekali-kali memandangnya.  Alihkan pandangan anda dengan cepat kea rah kiri. Selain menghindari terjadinya ‘buta sementara’ karena silau, dengan melihat ke sisi kiri anda juga masih bisa melihat panduan arah jalan.

6. Jangan lupa istirahat

Berkendara di malam hari memang tidak seberat di saat siang hari.  Pasalnya, di malam hari sengatan sinar matahari pada siang hari membuat cairan tubuh banyak terkuras. Walhasil, badan gampang cepat lelah.

Namun, meski tidak merasakan kelelahan sebaiknya anda menyempatkan diri untuk beristirahat. Selain untuk memberi kesempatan mesin mobil beristirahat juga untuk mengendorkan otot-otot yang kaku. Ingat otot yang kaku, menjadikan refleks kita juga berkurang.

“Lebih dari itu berkendara yang baik adalah saat otot-otot kita juga santai agar refleks tinggi, sehingga siap menghadapi berbagai kemungkinan,”  papar  Helmi.

Jangan lupa memilih tempat istirahat yang benar-benar aman dan tidak di bahu jalan.

7. Jangan lupa bawa lampu senter

Berbagai kemungkinan bisa saja terjadi di saat anda berkendara di malam hari. Gangguan mesin misalnya. Di saat itulah anda sangat membutuhkan lampu penerangan. Gunakan lampu senter untuk penerangan dan jangan sekali-kali menggunakan api  baik dari korek api maupun sumber lainnya, karena hal itu sangat membahayakan.

Itulah beberapa hal yang patut anda perhatikan sebelum anda menjalani prosesi mudik di malam hari.

ARIF ARIANTO

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi