Ingin Ganti Aki? Jangan Anggap Remeh Cara Penggantian  
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Kamis, 18 November 2010 12:08 WIB
pemeriksaan aki mobil. foto : mobilaku.com
Iklan
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Mengganti aki mobil? Sekilas pekerjaan ini sangat sepele. Tinggal lepas kabel di terminal positif dan negatif, lepas aki lama, dan pasang aki baru, urusan pun beres. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, fakta berbicara lain. Akibat kecerobohan yang tidak disengaja dan kerap tidak dipahami pemilik mobil, berakibat fatal bagi mobil. “Kesalahan pemasangan tidak hanya menyebabkan kerusakan sistem kelistrikan, tetapi juga menyebabkan sistem Electronic Control Unit (ECU) mobil jebol,” tutur Agustinus Indrawan, pemilik gerai aki Anugerah, Pusat Onderdil, Plasa Serpong, Kamis (18/11).

Selain melakukan proses pemasangan yang benar, para pemilik juga wajib mengetahui karakter atau sifat-sifat jenis aki yang akan dipasang. Lantas langkah apa saja yang harus dilalui? Berikut tips dari Indra :

1. Pastikan sistem kelistrikan tidak aktif

Sebelum mengganti aki, langkah pertama adalah pastikan mesin dan sistem kelistrikan tidak aktif. Caranya, pastikan kunci kontak berada pada posisi off

Sebab, bila arus kelistrikan masih aktif dan Anda mencabut kabel-kabel di terminal aki, pada saat itulah potensi terjadinya percikan api sangat besar. Bisa Anda bayangkan apa jadinya bila hal itu terjadi. “Bisa terjadi kebakaran,” kata Indra.

Selain itu, sistem ECU juga akan kacau. Sistem kontrol elektronik itu akan mandek, dan bila mesin mobil akan sulit aktif ketika distarter.

2. Pastikan kapasitas aki sesuai anjuran

Jangan pernah meremehkan ukuran atau kapasitas aki seperti yang dianjurkan pabrikan. Mungkin pernah terlintas di benak Anda untuk menggunakan aki dengan kapasitas daya yang lebih besar, dengan harapan bila ingin memodifikasi lebih mudah.

Misalnya, aki yang dipasang seharusnya 12 volt lalu tetapi diganti berkapasitas lebih dari itu. Sebaiknya jangan berspekulasi. 

Begitu pun, saat melepas kabel. Pastikan kabel yang pertama dilepas adalah kabel negatif, setelah itu kabel positif. Dan sebaliknya saat memasangnya kembali. Hal itu untuk menghindari kesalahan, sebab jika hal itu terjadi maka sistem kelistrikan dan ECU mobil akan mandek dan tidak berfungsi. 

3. Pahami jenis dan karakter aki

Hal lain yang perlu Anda pahami adalah jenis aki yang akan digunakan mobil. Ini penting, mengingat jenis aki yang ditawarkan oleh toko juga beragam. Tak jarang, petugas di toko juga gencar menawarkan aki yang berharga lebih mahal. Maklum, margin keuntungan yang mereka peroleh juga besar.

Namun, jangan sesekali tergiur dengan penjelasan yang hanya menyebut keunggulan. Tetapi, pahami karakter aki dan timang-timang apa untung ruginya bagi anda.

Berikut jenis-jenis aki yang ada di pasaran :

Aki Basah

Aki ini adalah aki yang berisi cairan asam belerang. Sehingga pada bagian permukaan terdapat beberapa tutup untuk mengisi cairan. 

Air atau cairan itu dapat berkurang seiring dengan penggunaan mobil. Sehingga, perlu penambahan cairan di kala cairan itu berkurang. “Periodenya berapa lama sangat relatif,” kata Indra. 

Keunggulan aki jenis ini adalah, usia pakai bisa diperpanjang dengan menggunakan larutan Edta yang dijual di toko-toko aksesori mobil. Selain itu, harganya juga relatif murah ketimbang aki jenis lain.

Kelemahannya, kita harus rajin-rajin memeriksa kondisi cairan. Sementara, orang kerap lalai karena padatnya kegiatan dan lupa memeriksa. Akibatnya, cairan berkurang dan sel-sel aki rusak. Mobil pun mogok dibuatnya. “Aki jenis ini juga memiliki self discharge atau penurunan daya besar yaitu 0,8 – 1 persen per hari,” terang Indra.

Aki Hybrid

Aki ini hampir mirip dengan aki basah. Perbedaannya, terletak pada bahan sel yang digunakan. Aki hybrid menggunakan low antimonial di lempengen grid plus (+) dan calcium pada grid minus (-).

Keunggulan aki jenis ini lebih baik terutama tingkat self discharge-nya lebih rendah ketimbang aki basah. Namun kelemahannya, masih membutuhkan cara perawatan seperti aki basah.

Aki Kalsium

Aki ini menggunakan Calcium pada lempengan grid plus (+) dan (-). Keunggulannya, mempunyai tingkat self discharge lebih kecil, usia pakai lebih lama ketimbang aki basah maupun hybrid, serta kinerjanya lebih bagus ketimbang dua jenis aki sebelumnya.

Namun, harga aki jenis lebih mahal ketimbang keduanya.

Aki Maintenance Free

Sejatinya aki ini adalah aki hybrid atau aki kalsium. Hanya desainnya yang berbeda sehingga dapat menekan penguapan cairan. Walhasil, cairan relatif tidak berkurang. Karena itulah disebut dengan maintenance free alias bebas perawatan.

Namun, bukan berarti Anda bebas tidak melakukan pengecekan apa pun. Tetap periksa aki anda di saat mengganti oli atau pada waktu-waktu tertentu. Keunggulannya memang tidak perlu menambah air aki. 

“Tetapi untuk pengecekan tetap harus dilakukan. Itu untuk antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya masalah di aki,” tandas Indra mewanti-wanti.

Aki Kering

Aki ini pada lempengan grid plus (+) dan minus menggunakan Calcium dan disekat dengan jaring untuk menyerap cairan elektrolit yang berupa gel. Kemasan aki dibuat tertutup.

Elektrolit yang menguap di saat aki bekerja, akan diserap kembali oleh jaring. Walhasil, cairan pun tak akan berkurang. Lantaran itulah aki ini disebut sebagai aki kering.

Selain tak memerlukan perawatan alias bebas perawatan, kinerja aki ini paling bagus dibanding aki jenis lainnya. Hanya, kelemahannya, tidak kuat terhadap hawa panas sehingga perlu sekat penutup saat ditempatkan di dekat mesin mobil. Selain itu, harganya lebih mahal.

ARIF ARIANTO

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi