Modifikasi Motor Sport Gado-gado Ala VOD Motor
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Rabu, 8 Desember 2010 13:29 WIB
VOD Motor, modifikasi gado-gado. (TEMPO/Arif Arianto)
Iklan
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta:Anda bosan dengan tampilan motor anda dan ingin menggantinya dengan konsep gado-gado? Misalnya tangki bergaya ala Daytona 675 Triple, fairing seperti Ducati Multistrada, atau berubah total dengan tampilan Triumph Tiger 800? Cukup dengan modal Rp 12,5 juta dan dalam waktu 1,5 bulan Anda bisa mendapatkan motor idaman.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami hanya memberikan ubahan dengan bahan dari fiber di bagian yang diinginkan, misalnya tangki, fairing, shroud, serta menyesuaikan bagian kaki-kaki agar tampilannya klop," tutur Amir Prasetyo, bos Bengkel Victory or Death (VOD) Motor, di Jalan KH Hasyim Asyhari Ciledug, Tangerang, Banten, saat disambangi Tempo, Rabu (8/12).

Bagian kaki-kaki yang disesuaikan biasanya pelek, ban, shock depan, arm, foot step, hingga hand cover. Bagian sasis pun mendapat sentuhan sesuai dengan konsep motor yang diinginkan.

Namun, Amir mengaku tak melakukan pemotongan atau mengganjal dengan gusset untuk menambah atau mengurangi ketinggian sasis. "Kami sama sekali tidak memotong dan menambahi dengan pelat atau pipa di bagian sasis, tetapi hanya mememanasi bagian yang akan ditinggikan," kata dia.

Ihwal perangkat kaki-kaki, Amir mengaku memberikan banyak pilihan. Diantaranya, komponen asli yang ia peroleh dari limbah, custom, hingga komponen imitasi aftermarket di toko-toko onderdil. "Semuanya kami sesuaikan dengan selera konsumen," terang mantan mekanik bengkel resmi Honda itu.

Begitu pun bila konsumen menginginkan tambahan lainnya yang tidak termasuk dalam paket. Misalnya menginginkan knalpot merek dengan model tertentu, shroude, setang, hand cover, atau bahkan windshield.

Menariknya, konsep modifikasi juga tak mengacu pada pakem tertentu. Biasanya, konsumen telah membawa konsep sendiri atau mereka berkonsultasi dengan Amir. Sebagian besar konsumen yang datang di bengkel ini menginginkan gaya motor streetfighter namun dengan dandanan campuran.

"Misalnya, ada yang minta tangkinya milik Ducati 1098R 2010, tetapi buritan milik Triumph Tiger 800 XC atau yang lainnya. Itu banyak, sehingga konsepnya tidak terpaku pada satu konsep tertentu. Bisa dibilang eksperimen gado-gado," ujar Amir terkekeh.

Kendati berkonsep aneh dan tak menurut pakem, tapi toh konsumen mengaku tetap puas. Terbukti saban bulan tak kurang dari 5 - 6 motor yang didandani pria kelahiran Gunung Kidul, Yogyakarta 27 tahun lalu itu.

Sehingga tak aneh bila bengkel berukuran panjang 10 meter dan lebar enam meter itu selalu ramai ditongkrongi konsumen. Bagi Amir kehadiran mereka juga memiliki arti tersendiri untuk terus mengembangkan ide.

Biasanya, dari obrolan diantara merekalah Amir juga mendapatkan inspirasi atau mengembangkan gagasan yang ia miliki. Bagi pria yang belajar modifikasi secara otodidak itu, ide atau gagasan baru merupakan modal utama bagi kelangsungan bisnisnya, bahkan untuk memenangi persaingan bisnis.

"Itu sesuai dengan nama bengkel kami, Victory or Death yang artinya menang atau mati, jadi harus habis-habisan memberikan layanan," imbuh Amir seraya terbahak.

ARIF ARIANTO

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi