
Brake pad (howtodo.com)
TEMPO Interaktif, Jakarta - Rem yang tidak berfungsi atau biasa disebut rem blong, tidak hanya terjadi pada kendaraan berukuran besar seperti bus dan truk, tetapi juga mobil penumpang. Permasalahan rem seperti itu mendominasi penyebab kecelakaan di jalan raya.
"Ada beberapa penyebab. Beberapa kecelakaan menunjukkan, penyebab rem blong ternyata bukan hanya disebabkan oleh kanvas rem atau piston rem yang rusak saja," ujar Ruslim, mekanik Selaras Motor, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (14/3).
Rem blong, kata dia, juga disebabkan oleh kualitas minyak rem, selang yang bocor, atau masalah di booster rem. Seperti apa permasalahan tersebut serta bagaimana mencegahnya? Bagaimana pula mengatasi kondisi rem blong saat kendaraan melaju?
Berikut penjelasan Ruslim mengenai penyebab rem blong:
1. Master rem bocor
Penyebab masalah ini biasanya karet sil piston master yang sudah aus seiring dengan umur pemakaian atau karena faktor kontaminasi antara minyak rem, udara, dan air yang ada di tabung reservoir minyak rem. Akibatnya, minyak rem yang sudah busuk karena kontaminasi itu menyebabkan karet sil cepat rusak atau getas dan pecah.
Sehingga saat pedal rem diinjak tidak mampu menekan angin atau istilahnya ngempos alias blong. "Sebab fungsi sil itu memompa minyak agar memberi tekanan hidrolis yang menggerakkan sepatu rem pada model rem tromol atau menekan rem cakram," terang Ruslim.
Sebagai langkah pencegahan sangat dianjurkan untuk menguras minyak rem dan menggantinya saban enam bulan dan maksimal satu tahun sekali.
2. Saluran minyak rem tersumbat
Penyebab lainnya adalah, lubang suplai minyak rem dari tabung reservoir minyak rem ke dalam silinder master rem tersumbat kotoran. Ukuran lubang suplai ini hanya 1-2 milimeter. Sehingga bila minyak rem kotor, potensi lubang tersumbat sangat besar.
Bila hal itu terjadi, maka sistem kerja tekanan hidrolis minyak rem ke sistem pengereman tidak akan terjadi. Akibatnya rem tidak berfungsi dan mobil pun tetap bablas kendati pengemudi telah menginjak rem dalam-dalam.
Cara mudah untuk mengetahui gejala ini adalah, dengan menginjak pedal kopling dan rem secara bersamaan. Bila pedal rem telah diinjak dalam-dalam hingga menyentuh lantai tetapi mobil tetap melaju, itu berarti master rem kempos.
Bila mengalami hal itu segera hentikan mobil. Kemudian lakukan pengocokkan rem. "Caranya hidupkan mesin mobil dan posisi gigi netral dan injak pedal rem berulang kali, hingga terasa pedal normal kembali, kemudian bawa mobil ke bengkel," saran Ruslim.
3. Suhu panas
Penyebab lain yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah, suhu yang sangat panas pada peranti pengereman baik di bagian master maupun selang atau pipa saluran minyak rem. Suhu yang panas tidak hanya menyebabkan kualitas minyak rem menurun tetapi juga menyebabkan karet sil dan selang minyak cepat aus dan bocor.
4. Kanvas dan piston rem aus
Keausan pada dua peranti itu umumnya dikarenakan oleh umur pemakaian, tetapi bisa juga karena cara perlakuan yang salah. Kerap melakukan pengereman yang mendadak dan terlampau sering adalah satu diantara beberapa penyebab utama.
Selain itu kanvas yang kotor juga bisa menyebabkan rem tidak pakem. Sebab kotoran yang menempel di kanvas menjadikannya licin kala sepatu rem (bila rem mobil menggunakan rem tromol) dan piston (bila rem cakram) menjepit kanvas. Akibatnya, mobil tetap melaju kendati pengemudi berkali-kali menginjak pedal rem.
Oleh karena itu sangat disarankan melakukan pemeriksaan dan membersihkan perangkat tersebut saban enam bulan sekali. "Atau idealnya setiap mobil telah berjalan 10 ribu kilometer, dan tidak tergantung waktunya yang pasti setelah menempuh jarak itu," kata Ruslim.
Bersambung ke Bagian 2....
ARIF ARIANTO