
Piyu. TEMPO/ Arif Arianto
“Karena sejak usia anak-anak, aku sudah bermimpi pingin memiliki mobil itu. Dan mobil pertamaku, maksudnya mobil yang aku beli dari uangku sendiri adalah Mercedes Benz,” tuturnya saat ditemui Tempo di sela acara Mercedes Benz Rally Batavia 2011, Sabtu (19/3).
Saking fanatiknya dengan Mercedes Benz, pria kelahiran Surabaya 15 Juli 1973 itu menyebut Mercedes Benz merupakan cinta pertama dan terakhirnya. Artinya, ia tak ingin berganti ke merek lain meski saat ini banyak bermunculan varian baru dengan beraneka ragam fitur yang ditawarkan.
“Mercedeslah mobil pertama yang aku beli setelah aku berkiprah di dunia musik. Sedikit demi sedikit uang aku kumpulkan untuk mewujudkan impian itu,” aku Piyu.
Mobil pertama yang dibeli Piyu adalah sedan Mercedes Benz E-Class Masterpiece buatan 1996. Setelah itu, ia kembali membeli model Mercedes Benz lainnya.
Mercedes bagi Piyu tak cuma nyaman dan aman dikendarai tetapi juga cerminan gaya hidup yang mapan. Itulah yang membuat bapak dua anak itu mengaku semakin gandrung dengan mobil asal Jerman itu.
Terlebih, keluarganya juga memiliki kegemaran yang sama. Sang istri, Anastasia Florina Limasnax, yang ia nikahi 17 September 2005 juga menggemari mobil itu. Begitu pun sang mertua, putra Frans Limasnax, importir dan distributor VCD/DVD original Vision Interprima Pictures.
Bahkan, pada Februari 2010 lalu, Piyu memenangi lelang sebuah sedan Mercedes Benz C250 CGI dengan bodi berbalut motif batik yang dirancang oleh desainer kondang Carmanita. Sedan itu dibanderol Rp 1 miliar.
Pada tahun ini Piyu kembali membeli sebuah mobil mungil besutan Mercedes Benz,. Kali ini, sebuah mobil mungil, Smart.
Ngomong-ngomong, sekarang sudah berapa unit koleksi mobil Mercedes? Bapak dua anak itu tak bersedia menjawab dengan jelas “Ada deh, yang pasti aku terus bermimpi pingin punya banyak Mercedes sekarang ngumpulin duit dulu,” ujarnya seraya terbahak.
ARIF ARIANTO