
Chevrolet MIRAY. AP/Ahn Young-joon
Seperti dilansir thegreencarwebsites.co.uk, Ahad (3/4), sejak Jumat (1/4) lalu roadster sport tersebut telah dipamerkan di hajatan Seoul Motors How 2011.
"Chevrolet Mi-Ray, begitulah roadster itu dinamai. Mobil ini menawarkan alternatif di masa depan," laman autoevolution.com menulisnya mengutip Arcamone Mike, Kepala Eksekutif
Nama tersebut berasal dari bahasa Korea yang berarti masa depan. Pasalnya, teknologi hybrid diyakini sebagai teknologi mobil masa depan dan masa depan teknologi kendaraan.
Chevrolet Mi-Ray dibekali sebuiah mesin bensin konvensional berkapasitas 1.500 cc empat silinder yang dilengkapi turbocharger dan dua buah motor listrik. Kedua motor bertenaga setrum itu dipasang di dua roda depan.
"Masing-masing menghasilkan tenaga 15 kilo watt (atau sekitar 20 daya kuda)," terang sumber di Chevrolet.
Menariknya mobil ini menggunakan teknologi Kinetic Regenerative Energy System (KERS). Sehingga, baterai ion litihium yang bertugas menyimpang energi listrik akan terisi lagi manakala cadangan setrum sudah mulai habis.
Caranya, mesin akan mendaur ulang tenaga yang terbuang di kala pengemudi melakukan pengereman mobil. Tenaga tersebut dimanfaatkan untuk melakukan pengisian baterai. Walhasil, selain mobil tak bakal tekor kehabisan tenaga setrum jarak tempuh pun semakin jauh.
Konsumsi bahan bakar maupun penggunaan sumber listrik diklaim sangat irit. Terlebih Chevrolet menggunakan bahan dari serat karbon untuk membangun bagian-bagian bodi mobil ini.
Daya tarik lain, sudah pasti pada tampilannya. Meski tak 100 persen bergaya retro, namun aura kesan itu sedikit mnyelinap di antara dominasi kesan futuristik. Maklum, mobil konsep itu mengadopsi gaya desain Chevrolet Monza SS keluaran 1963 dan Corvair Super Spyder buatan 1962.
Hanya hingga kini belum ada informasi kapan mobil ini diproduksi secara massal.
ARIF ARIANTO