
Audi R8 V10 (Dok. Audi)
TEMPO Interaktif, Sepang - Sepanjang perjalanan dari Jakarta menuju Sepang, Malaysia, hati saya gelisah. Kepala dipenuhi berbagai pertanyaan tentang Audi R8 5.2 FSI Quattro, yang akan dijajal bersama rombongan wartawan dari Indonesia di sirkuit kebanggaan negeri jiran itu pada Ahad pekan lalu. Dalam undangannya, PT Garuda Mataram Motor menyebutkan bahwa kami akan mencicipi mobil bersetir kiri (left-hand drive).
Performa mobil ini membuat saya keder. Mobil bermesin V10 5,2 liter FSI itu mampu melesat dengan kecepatan hingga 316 kilometer per jam. Mobil dilengkapi mesin FS1 berkapasitas 5.200 cc, 10 silinder dalam konfigurasi V (V10), yang dimodifikasi dari mesin Lamborghini Gallardo LP560-4.
Untuk mencapai kecepatan 100 kilometer per jam hanya dibutuhkan waktu 3,9 detik. Mesin V10 menghasilkan tenaga maksimum 525 PK pada 8.000 rpm dan dapat dipacu hingga garis batas putaran tertinggi pada 8.700 rpm.
Bukan hanya performa, harganya juga bikin panas-dingin. Setiap mobil dibanderol mulai harga Rp 5,3 miliar. Head of Public Relations PT Garuda Mataram Motor Wanny Bhakti mengatakan harganya bisa melonjak bila konsumen memesan desain khusus pada interior mobil.
Kesangaran tunggangan Tony Stark dalam film Iron Man itu terus membayang dalam ingatan. Apa jadinya bila saya, seorang perempuan yang bukan pembalap, memacu mobil berkecepatan super di atas aspal sirkuit? Apakah saya mampu menjinakkannya?
Nyali masih ciut ketika melihat mobil yang juga disebut Audi R8 V10 itu berbaris rapi di lintasan sirkuit. Steve Pizzaty, yang menjadi pemandu selama uji coba, mengatakan Audi jenis ini adalah salah satu mobil sport terbaik di dunia. "Nikmati perjalanan, lihatlah pohon-pohon yang berjajar di sepanjang lintasan, jangan hanya melihat ke depan," kata Pizzaty sebelum kami membesut aspal sirkuit.
Pesan instruktur asal Australia itu tak menyurutkan rasa gelisah. Jantung berdetak lebih keras saat bunyi mesin mulai menderum. Saya sudah berada di balik kemudi. Satu mobil dikendarai bergantian oleh dua peserta.
Saat masuk ke ruang kabin, mobil dengan kursi dua penumpang ini dilengkapi interior mewah. Jok dilapisi kulit dengan perangkat hiburan yang komplet, antara lain pemutar DVD dan CD, radio, serta sound system yang mantap. Mesin mobil memakan hampir sepertiga ruang kabin.
Mesin dihidupkan dengan menginjak rem dan memutar kunci di bawah setir. Sesaat kemudian, kaki menginjak pedal gas dengan lembut. Mobil melaju mantap, melumat tikungan demi tikungan di sirkuit dengan panjang lintasan 5,5 kilometer tersebut.
Rasa takut berubah dalam sekejap, tergantikan oleh penasaran. Mobil ini sungguh nyaman dan memberi rasa aman bagi pengendaranya.
Kendaraan yang diproduksi pabrikan asal Jerman ini dilengkapi tuas transmisi semi-otomatis R-Tronic, penggabungan sistem manual dan otomatis. Perpindahan gigi bisa dilakukan dengan sendirinya pada saat yang tepat.
Tenaga dan torsi mesin V10 disalurkan ke keempat roda (quattro) melalui persneling otomatis dengan enam tingkat kecepatan. Teknologi ini memungkinkan pengendara mobil menaikkan atau menurunkan gigi secara manual.
Adapun penggunaan sistem dua kopling (dual clutch system) memungkinkan akselerasi berlangsung sangat cepat karena putaran mesin tetap konstan pada saat perpindahan gigi berlangsung. Kemampuan berakselerasi supercepat juga didukung oleh bodi dan sasis ringan Audi R8, yang terbuat dari bahan aluminium dengan berat 210 kilogram.
Kenyamanan itu membuat saya tetap pede ketika melaju di jalan lurus dengan kecepatan 170 kilometer per jam. Kawan wartawan lain bahkan sanggup memicu mobilnya hingga 230 kilometer per jam. Di tikungan, mobil tetap stabil meski alat pencatat kilometer menunjukkan angka 60-80 kilometer per jam.
Ini lantaran mobil dilengkapi fitur Electronic Stabilization Program (ESP). Selain ESP, fitur-fitur keamanan lainnya adalah empat airbag (dua di depan dan dua di samping), traction control (ASR), Electronic Differential Lock, Anti-lock Braking System, Electronic Brake Force Distribution, dan Brake Assist.
Senja mulai merayap, mengubah langit berwarna jingga. Enam putaran telah dilalui. Seksinya Audi R8 V10 masih menari-nari dalam ingatan ketika uji coba berkendara ini berakhir. Kecemasan itu hilang, tergantikan oleh candu yang entah kapan terpuaskan.
DEWI RINA (SEPANG)