Menikmati Dunia Toyota Fortuner (Bagian 2)
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Senin, 3 Oktober 2011 02:06 WIB
Toyota Grand New Fortuner (Dok. TAM)
Iklan
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Setelah hanya jalan-jalan di hari pertama, pengujian Grand New Toyota Fortuner sebenarnya kami lakukan di hari kedua. "Lewat Fortuner Race ini kami ingin para jurnalis bisa mengeksplorasi Fortuner terbaru. Penampilanya, fitur-fitur baru, sampai kenyamanan berkendara," tutur Rouli Sijabat, Manager Publik Relations TAM saat kami menikmati sarapan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumya, kami sempat melakukan sesi pemotretan di kawasan pantai. Berbeda dengan hari pertama, di hari kedua ini, kelompok kami berganti kendaraan. Kelompok saya mendapat Fortuner tipe G Lux 4x2, tapi tetap dengan transmisi otomatis.

Rouli mengatakan Fortuner Race intinya menjelajahi Bali dengan menggunakan fitur GPS (Global Position System) Toyota Navigation System yang menjadi perangkat pada Fortuner anyar ini. "Nanti banyak medan yang menantang mulai dari jalanan perkotaan yang padat hingga jalanan luar kota yang sempit, penuh tikungan dan tanjakan," janji Rouli.

Acara dikemas Toyota dengan unik dan menghibur. Kami tak melulu hanya menyetir mengikuti petunjuk arah yang ditampilkan lewat monitor di tengah dasboard. Sepanjang perjalanan kami juga harus mengikuti kuis. Misalnya, saat menuju pos 1, kami diharuskan menjawab teka teki silang serta menghitung pura dan SPBU sepanjang perjalanan.

Alhasil, berbagai kejadian lucu menemani kami di perjalanan. "Waduh, yang tadi pura atau bukan ya? Pagar rumah di sini semuanya hampir mirip," kata rekan dari Bisnis Indonesia.

Tanpa kesulitan kami berhasil mencapai pos 1 di Gaya Fashion, Ubud. Di sini kami sempat istirahat sembari mencicipi Gelato ice cream khas Italia.

Selanjutnya kami menuju pos 2. Kali ini rutenya lumayan asik. Jalanan yang kami tempuh, sudah mulai diselingi jalanan berliku penuh tanjakan. Beruntung, hijau persawahan di sepanjang perjalanan membuat suasana menjadi asik.

Kondisi jalanan ini memungkinan saya menguji performa mesin Fortuner. Tidak ada perubahan yang dilakukan Toyota pada mesin bensin 2.7 liter -- maupun mesin disel 2,5 liter. Saya akan membatasi mesin bensin yang kami gunakan.

Mesin bensin 4 inline, 16 valve, DOHC, VVT-i ini memiliki tenaga 160,4 PS dan torsi 24,6 kgm, angka yang cukup untuk melahap jalanan lurus maupun tikungan.

Sepanjang perjalanan saya lebih banyak menempatkan transmisi di posisi D3. Di beberapa kesempatan, misalnya menyalip, tenaga Fortuner memang terasa sedikit "agak lama naik". Tapi ketika persneling model shiftgate 4-speed dipindahkan ke posisi D2, tenaga terasa berlimpah lagi.

Asiknya, kami tak perlu melakukan konvoi beriringan seperti biasanya test drive sehingga kami bisa leluasa. GPS yang terpasang sangat membantu kami mencapai lokasi yang dituju. Padahal, tak satupun dari kami yang mengerti kawasan tersebut.

Oh ya, pada head unit Fortuner baru ini Toyota melengkapinya dengan fitur In Car Entertainment berupa 2 DIN Audio Video. Selain untuk entertainment dan GPS, head unit ini juga berfungsi untuk menampilkan gampar dari rear parking camera. Kamera kecil yang terpasang di bagian belakang Fortuner ini ditujukkan untuk memudahkan pengemudi saat memarkir kendaraan.

Tak terasa kami sampai di lokai makan siang di Hanging Garden Ubud. Menu khas wilayah Ubud, Ayam betutu dan sate daging sapi, mengurangi penat yang saya rasakan usai mengemudi.

Selepas makan siang perjalanan dilanjutnya. Tipe jalan yang kami lewati masih sama; sempit, berliku, dan penuh tanjakan. Bodi bongsor Fortuner ternyata tak masalah menghadapi jalanan sempit meski memiliki panjang 4.7 meter, lebar 1,84 dan tinggi 1,85 meter.

Kejutan kembali disiapkan Toyota saat kami mampir di Oka Agriculture. Ngapain? Kami bersempatan menikmati Kopi Luwak. Yup, kopi yang menurut presenter terkenal Amerika Oprah Winfrey sebagai, "The most exprensive coffee in the world."

Di sini, kami menikmati Kopi Luwak (Pea Berry Coffee) yang harga secangkir kecilnya Rp 50 ribu. Selain itu juga ada menu lainnya seperti Coffe Gingseng, Ginger Tea, Bali Coffee, Lemon Grass Tea, dan Pure Bali Cocoa.

Hampir seharian menyetir akhirnya pegal menerpa. Menuju pos terakhir saya memutuskan hanya menjadi penumpang di baris kedua. Suspensi double wishbone dengan coil spring dan stabilizer (depan) serta 4 link dengan lateral rod dan coil spring (belakang) menjaga penumpang belakang tetap nyaman.

Kami menutup hari dengan makan makan di Potato Head dengan pemandangan laut. Sehari penuh menjajal Fortuner yang tersedia dalam tujuh varian dengan banderol mulai Rp 372,5 sampai Rp 485,15 juta (OTR Jakarta) rasanya cukup untuk memuaskan rasa penasaran saya.

Meski keesokan harinya saya harus kembali ke Jakarta namun test drive kali ini meninggalkan berbagai kesan, sama seperti enam tahun lalu. "The Journey is MINE," tutup Widyawati.

RAJU FEBRIAN

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi