
Siswa SMK 2 dan SMK 5 Surakarta merakit sasis kiat esemka jenis pick up di Solo techno park, Jumat (6/1). TEMPO/Ukky Primartantyo
TEMPO.CO, Surakarta - PT. Topindo Atlas Asia menggelar lomba keterampilan mesin untuk siswa sekolah menengah kejuruan (SMK). Babak awal digelar di Surakarta, Jawa Tengah. Produsen oli Top 1 tersebut mengundang 15 SMK di Surakarta dan sekitarnya yang memiliki jurusan otomotif untuk menjadi peserta.
Technical Support PT. Topindo Atlas Asia Octo Adhi Widodo mengatakan lomba ini bertujuan meningkatkan kompetensi siswa jurusan otomotif. “Lomba keterampilan mulai ujian teori, presentasi, dan praktek,” katanya kepada Tempo di sela lomba di SMK 5 Surakarta, Rabu, 8 Februari 2012.
Tiap sekolah mengirimkan satu orang wakil. Mereka diminta menunjukkan keahlian mereka di kelistrikan dan tune up mesin. “Kendaraan yang digunakan praktek adalah kendaraan ringan,” ujarnya. Sebagai tim penguji, ada juri independen yang ditunjuk PT. Topindo dan SMK 5.
Pemenang akan dikirim ke Jakarta untuk bertanding dengan juara di wilayah lainnya. Dia mengatakan tahun ini ada 12 kota yang menjadi tuan rumah lomba tingkat wilayah. Sebelum Surakarta, lomba serupa sudah diadakan di Tangerang, Bekasi, dan Padang. “Kami mengadakan lomba di Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Bali,” ucapnya. Pemenang di tingkat nasional akan mendapatkan beasiswa dan souvenir dari penyelenggara.
Selain lomba keterampilan mesin, selama dua hari penyelenggaraan lomba, Top1 memberikan materi seputar dasar-dasar pelumasan kepada siswa SMK. Kemudian ada lomba kewirausahaan, yaitu peserta diminta menjual produk Top 1 sebanyak mungkin. “Tujuannya untuk menumbuhkan jiwa wirausaha siswa,” katanya.
Humas SMK 5 Surakarta Sriyadi mengatakan dari 15 SMK yang menjadi peserta, tujuh di antaranya berasal dari Surakarta. “Lainnya dari kabupaten di sekitar Surakarta,” ujarnya. Dia mengundang sekolah yang memiliki jurusan otomotif, mengingat yang dilombakan berkaitan dengan jurusan otomotif.
Dia mengatakan kegiatan di atas berguna bagi siswa untuk meningkatkan kemampuannya di bidang otomotif. Apalagi siswa harus mengadu keahlian dengan siswa dari sekolah lain. “Siswa juga diajari cara berwirausaha, meskipun diawali dengan menjual produk sponsor,” katanya.
UKKY PRIMARTANTYO