Cina Ditantang Jadikan RI Basis Produksi Wuling untuk ASEAN
Reporter: Tempo.co
Editor: Saroh mutaya
Senin, 7 Desember 2015 23:00 WIB
Seorang model berpose di samping mobil SUV asal Cina, Haval 9 dalam China Auto Show 2014 di Beijing Cina, (20/4). (AP Photo/Ng Han Guan)
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian perindustrian Indonesia  menantang Saic GM-Wuling menjadikan Indonesia sebagai basis produksi untuk diekspor ke ASEAN dan Australia. Sebelumnya SGMW telah berekspansi ke beberapa negara Afrika , Amerika Latin dan Asia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kementerian mendorong pabrikan otomotif asal Cina, SAIC-GM-Wuling (SGMW) Automobile untuk bisa segera memproduksi mobil di Indonesia setelah memulai pembangunan pabrik perakitan mobil MPW senilai US$700 juta di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat pada Agustus lalu.

"Pemerintah memastikan bakal mengawal pabrikan otomotif yang membangun industri di Indonesia hingga benar-benar berproduksi. Iklim investasi dan usaha terus dijaga untuk menumbuhkan aktivitas industri yang bernilai tambah dan membuka lapangan kerja," kata Menperin Saleh Husin di sela mengunjungi pabrik SGMW Automobile di Qingdau, tenggara Beijing, sebagaimana rilis Kementerian Perindustrian, Senin (7 Desember 2015).

SGMW merupakan perusahaan patungan bentukan SAIC Motor Corporation Ltd dengan porsi saham 50,1%, General Motors Company 44% dan Guangxi Automobile Group, sebelumnya bernama Liuzhou Wuling Automobile Group 5,9%.

Mobil yang akan diproduksi SGMW di Indonesia bakal menggunakan merek Wuling.

Saleh mengemukakan kunjungan kerja ke pabrik SGMW Automobile di China untuk memastikan investasi SGMW sesuai dengan rencana dan berharap pabriknya lebih cepat berproduksi. "Ini sekaligus menunjukkan bahwa Pemerintah Indonesia mendukung investasi SGMW".

Saleh mengapresiasi rencana pemilik pangsa pasar mobil terbesar di Cina itu ke depan. "Mereka terus terang bakal membangun pabrik mesin di Indonesia. Memang idealnya, industri otomotif adalah yang mau dan berani membangun engine factory, tidak hanya perakitan," ujarnya.

BISNIS

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi