Kaleidoskop MotoGP 2015: Sensasi Rossi dan Lomba Penuh Drama
Reporter: Tempo.co
Editor: Febriyan
Rabu, 30 Desember 2015 17:05 WIB
Jorge Lorenzo (kiri), dan Valentino Rossi. AP/Joshua Paul
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tahun 2015 merupakan tahun terkelam dalam karir MotoGP Valentino Rossi. Pembalap asal Italia itu gagal mencapai gelar juara dunia kesepuluhnya musim ini setelah kalah di seri terakhir MotoGP Valencia. Rossi yang finish di posisi keempat di seri terakhir hanya terpaut lima angka saja dari rekannya di tim Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo, yang menjadi juara di Valencia sekaligus juara dunia MotoGP 2015. (Baca: Game MotoGP 2016 Dipersembahkan untuk Valentino Rossi)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kekalahan Rossi penuh dengan drama, terutama di tiga seri terakhir. Drama bermula usai seri MotoGP Australia di sirkuit Phillip Island. Saat itu, Rossi terlibat persaingan ketat dengan tiga pembalap lainnya, Marc Marquez, Jorge Lorenzo dan Andrea Ianonne. (Baca: Gadis Payung nan Cantik Itu Jadi Kekasih Rossi, Ini Kisahnya)

Di akhir balapan, Rossi hanya berada di posisi keempat di belakang Andrea Iannone. Sementara Marquez berada di posisi pertama dan Lorenzo di posisi kedua. Usai seri itu, Rossi mencium ada yang tak beres dengan cara Marquez membalap.

Jelang MotoGP Malaysia, Rossi pun menuding Marquez sengaja menahannya di belakang Ianonne pada balapan di Phillip Island. Tujuannya adalah agar jarak angka antara Rossi dan Jorge Lorenzo di klasemen tak terpaut jauh. Sebelum balapan seri MotoGP Australia, Rossi memimpin 23 angka dari Lorenzo dan setelah balapan, Rossi hanya terpaut 16 angka saja. (Baca: Dua Pertanyaan Soal Masa Depan Rossi, Lorenzo Punya Jawaban)

Tudingan Rossi membuat atmosfer MotoGP Malaysia memanas. Marquez yang menyangkal tudingan itu langsung bereaksi di lintasan. Memulai balapan di posisi kedua, Marquez seperti sengaja mempersilahkan Lorenzo melewatinya dan memilih bertarung dengan Rossi. Aksi saling salip hingga nyaris bersenggolan diperagakan kedua pembalap.

Kesal dengan aksi Marquez yang dinilai memperlambatnya untuk mengejar Lorenzo, Rossi menggiring pembalap Spanyol itu ke luar lintasan yang berakhir dengan benturan diantara keduanya. Marquez pun terjatuh dan tak bisa melanjutkan lomba. (Baca: Banyak Fakta Tak Pas Soal Insiden Rossi-Marquez, Apa Saja?)

Akibat insiden itu, pengawas balapan menghukum Rossi dengan start di posisi terakhir di seri MotoGP Valencia. Rossi mencoba banding atas putusan itu. Namun upaya banding pembalap 36 tahun itu kandas dan federasi balap internasional, FIM, justru memperkuat putusan pengawas balapan. Upaya terakhir mengajukan kasasi ke arbitrase olahraga dunia pun kandas. (Baca: MotoGP Velencia Malam Ini, 5 Fakta Menarik Tentang Rossi)

Rossi yang masih unggul 7 poin sebelum balapan di Valencia, sebenarnya bisa saja menjadi juara dunia jika dia berhasil finish satu posisi di belakangan Lorenzo.Sayangnya, duo Repsol Honda, Marquez dan Dani Pedrosa seperti memberikan jalan kepada Lorenzo untuk memenangkan seri terakhir itu. Rossi yang finish di posisi keempat pun harus rela Lorenzo menjadi juara dunia ketiga kali. (Baca: Lorenzo Menang, Tapi Pamor Juara Tetaplah Rossi)

FEBRIYAN

Baca: Wow, Harta Rossi Rp 1,6 Triliun, Lorenzo Lebih Miskin!

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi