Kaleidoskop MotoGP 2015: Marc Marquez, The King Maker
Reporter: Tempo.co
Editor: Febriyan
Rabu, 30 Desember 2015 18:05 WIB
Valentino Rossi (kiri) dan Marc Marquez bersaing merebutkan posisi ketiga dalam MotoGP Malaysia, di Sepang, 25 Oktober 2015. Rossi diduga menendang motor Marquez dengan lututnya di lap ke-13. Youtube.com
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah menjadi Juara Dunia 2 tahun berturut-turut, Marc Marquez, menjadi aktor dibalik kemenangan Jorge Lorenzo tahun 2015 ini. Dia berperan besar menggagalkan Valentino Rossi menjadi juara dunia dalam tiga seri Moto GP terakhir.(Baca: Marc Marquez, Pembalap Muda Pelahap Rekor)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tahun 2015 menjadi catatan tersendiri bagi Marquez setelah dirinya bermasalah dengan motor Honda RC V 213 tunggangannya. Masalah ini membuat Marquez tak mampu mendominasi jalannya lomba seperti di tahun-tahun sebelumnya.

Di tujuh seri awal saja, dia hanya mampu dua kali naik podium dan tiga kali tidak finish. Salah satunya adalah ketika dia terjatuh setelah bersenggolan dengan Valentino Rossi di dua lap terakhir seri MotoGP Argentina di sirkuit Termas de Rio Hondo.

Hasil buruk menaungi Marquez yang musim ini hanya mampu 9 kali naik podium dari 18 balapan. Alhasil, di tengah musim saja kans nya menjadi juara dunia Moto GP sudah sulit.

Meskipun demikian, persaingannya dengan pemimpin klasemen saat itu, Valentino Rossi terus memanas. Setelah kejadian di Moto GP Argentina, kedua pembalap kembali terlibat persaingan sengit di seri MotoGP Belanda di sirkuit Assen.(Baca: Dikasih Piala Kesialan, Marquez Rusak Kamera Jurnalis Italia)

Di tikungan terakhir sebelum lintasan berbentuk huruf S, Marquez mencoba mendahului Rossi dari sisi sebelah dalam. Akhirnya kedua pembalap berbenturan dan Rossi terdorong keluar lintasan. Namun pembalap gaek asal Italia itu justru mampu memotong lintasan dan akhirnya finish tepat di depan Marquez.

Keadaan ini membuat hubungan kedua pembalap memanas. Puncaknya adalah ketika Rossi menuding Marquez sengaja memperlambat dirinya dan membiarkan Jorge Lorenzo berada di depannya pada seri MotoGP Australia.(Baca:Dalam Soal Wanita Marquez Disalip Rossi dan Lorenzo, Kenapa?)

Tudingan yang dilancarkan jelang seri MotoGP Malaysia itu membuat Marquez gerah. Saat balapan, dia seperti sengaja mengincar untuk bertarung dengan Rossi dan terus melakukan manuver berbahaya. Tingkah Marquez ini membuat emosi Rossi terpancing. Rossi akhirnya menggiring Marquez ke luar lintasan dan membuat pembalap Spanyol itu terjatuh setelah berbenturan.(Baca: Video dari Helikopter: Marquez Sundul Kaki Rossi, lalu...)

Akibat insiden itu, pengawas balapan menghukum Rossi dengan start di posisi terakhir di seri MotoGP Valencia. Rossi mencoba banding atas putusan itu. Namun upaya banding pembalap 36 tahun itu kandas dan federasi balap internasional, FIM, justru memperkuat putusan pengawas balapan. Upaya terakhir mengajukan kasasi ke arbitrase olahraga dunia pun kandas. (Baca: Senggol Marquez, Bos F1: Kalau di F1, Rossi Didiskualifikasi)

Di seri terakhir, Marquez dan rekan setimnya Dani Pedrosa seperti sengaja membiarkan Lorenzo menjadi juara. Tujuannya agar keunggulan 7 poin milik Rossi bisa terpangkas dan Lorenzo pun menjadi juara dunia. Rossi yang hanya finish di posisi keempat pun akhirnya harus merelakan Lorenzo menjadi juara dunia. Dia pun menuding Marquez berada di balik skenario kemenangan Lorenzo itu.(Baca: Perdayai Rossi, Marquez & Lorenzo Ditinggal Sponsor Italia)

FEBRIYAN

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi