Yamaha Akan Meracik Motor Listrik Sesuai Kebiasaan Orang Lokal
Reporter: Wisnu Andebar
Editor: Eko Ari Wibowo
Senin, 4 Februari 2019 18:22 WIB
PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing meluncurkan sepeda motor listrik Yamaha E Vino di Jakarta, 1 November 2017. TEMPO/Grandy Aji
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - PT Astra Honda Motor (AHM) yang baru saja meluncurkan Honda PCX Electric. Presiden Direktur PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Minoru Morimoto mengungkapkan bahwa Yamaha sedang kerja keras di Jepang untuk mempersiapkan motor listrik. Tidak hanya soal baterai, kontrol unit, dan motor listrik. Tapi juga soal bodinya. Kami harus melangkah lebih jauh.

Tapi terkadang, lanjut dia, kami juga memikirkan soal teknologinya. Sebagai contoh, top speed-nya harus tembus 100 kilometer per jam. Seperti diketahui, motor listrik sekarang masih dibatasi kecepatannya. "Jadi kami masih studi tentang bagaimana orang Indonesia menggunakan motor, tentang seberapa cepat dalam berkendara, dan ekspektasinya seperti apa dengan motor listrik," kata dia.

Baca: Honda PCX Electric: Tetap Nyaman, Tenaga Kurang Nonjok

Yamaha kerja keras untuk mengembangkan model EV terbaru. Jadi menurutnya, tak perlu khawatir Yamaha ketinggalan. Morimoto mengakui, baterai itu mahal, kompetitor pasti rasakan hal yang sama. Jadi semuanya masih menunggu sampai lebih masuk akal.

Saat ditanyakan apakah ada kemungkinan Yamaha akan meluncurkan NMAX electric untuk melawan PCX electric?. "Tidak untuk besok, seperti yang saya katakan. Teknologi sangat fundamental, terutama baterai dan motor listrik," ujar Morimoto.

Excecutive Vice President & COO PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Dyonisius Beti mengungkapkan Yamaha sudah menguji coba EV yang ada dan sudah menyiapkan bahkan secara global sudah puluhan tahun lalu meluncurkan produk produk electric di pasar eropa dan sebagainya.

Khusus untuk pasar Indonesia, lanjut dia, Yamaha masih menunggu infrastrukturnya. Tentu Yamaha ready dengan teknologi, "Merek sebesar Yamaha perlu memperhatikan banyak faktor, salah satu faktor utamanya adalah kepuasan konsumen tentang charging dan baterai," ujarnya.

Simak: Suzuki Wagon R Listrik Diuji Melewati Hujan Deras

Selain itu, menurut Dyon, juga harus perhatikan buangan limbah karena baterai itu sangat beracun sekali. Bagaimana cara pengolahannya, fast chargingnya, dan juga saat banjir.

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi