Daihatsu: Pemindahan Ibu Kota Bisa Meningkatkan Penjualan Mobil
Reporter: Wisnu Andebar
Editor: Wawan Priyanto
Selasa, 14 Mei 2019 10:17 WIB
Booth Daihatsu di IIMS 2019. 30 April 2019. TEMPO/Wawan Priyanto
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia Bambang Brodjonegoro mengatakan pemindahan ibu kota ke tempat baru, tidak akan merusak lingkungan yang ada. Ia mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah berkomitmen akan membangun kota baru yang ramah lingkungan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami pastikan kota baru harus smart, green and beautiful," kata Bambang dalam diskusi di Kantor Staf Presiden, di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin, 13 Mei 2019.

Baca: Duet Maut Toyota Avanza - Daihatsu Xenia, 2,75 Juta Unit Terjual

Bambang mencontohkan salah satu kandidat lokasi ibu kota baru yang telah disambangi Jokowi, yakni sekitaran Bukit Soeharto di Kalimantan Timur. Bukit Soeharto merupakan daerah hutan lindung yang tanahnya mulai dimasuki pohon sawit.

Menanggapi hal itu, Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Amelia Tjandra mengatakan bahwa Daihatsu mendukung semua program pemerintah karena pemerintah sudah memikirkan yang terbaik. “Tapi kan belum diputuskan,” ujarnya di Kantor PT ADM, Sunter, Jakarta Utara Kamis, 9 Mei 2019.

Baca: Daihatsu Xenia Bisa Direkondisi Menjadi Baru, Ini Syaratnya

Jika dikaitkan dengan salah satu penjualan Daihatsu, Gran Max pikap, kata Amel, pemegang pasar paling banyak masih Pulau Jawa sekitar 70 persen, Sumatera 15 persen, Kalimantan dan Sulawesi 15 persen.

Ia berharap, pemindahan ibu kota ke luar Jawa akan lebih meratakan demand (pemintaan). “Kalau sekarang beban 70 persen ada di Jawa, kalau nanti pindah, maka ekonomi di daerah dapat berkembang, kami juga senang,” tutur Amel.

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi