Harga Mitsubishi Xpander dan L300 Naik Mulai Juni, Ini Alasannya
Reporter: Bisnis.com
Editor: Eko Ari Wibowo
Rabu, 20 Mei 2020 14:07 WIB
Mitsubishi XPANDER MY 20. (Dok. mitsubishimotors.co.id)
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) berencana menaikkan harga untuk kendaraan niaga L300 serta Mitsubishi Xpander pada Juni 2020. Langkah ini diambil dalam menyikapi dampak ekonomi dari wabah virus corona atau Covid-19.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Imam Choeru Cahya, Head of Sales & Marketing Group MMKSI, mengatakan perusahaan akan menaikkan harga L300 sebesar Rp1 juta dan Xpander naik Rp2 juta hingga Rp3 juta tergantung varian. Namun, pada bulan Mei, harga seluruh model Mitsubishi dipastikan tidak berubah.

“Mei tidak ada kenaikan harga untuk seluruh model Mitsubishi. Kami sudah sekuat tenaga mempertahankan harga ini supaya tidak naik. Namun, efek global ekonomi karena pandemi cukup besar dan memengaruhi pasar,” tuturnya dalam diskusi daring, Selasa 19 Mei 2020.

Dilansir dari laman resmi Mitsubishi Motors Indonesia, L300 memiliki tiga varian, yakni Pick Up Standard yang dibanderol Rp190,5 juta, Pick Up Flat Bed seharga Rp191 juta, dan Cab Chasis dilabeli Rp186 juta.

Irwan Kuncoro, Director of Sales & Marketing Division MMKSI, menambahkan bahwa penyesuaian harga memang mesti dilakukan karena mempertimbangkan sejumlah faktor, antara lain faktor kenaikan biaya produksi ataupun melemahnya rupiah.

“Penyesuaian harga juga kadang-kadang dilakukan karena adanya penambahan spesifikasi dan fitur. Ada pula karena faktor kenaikan bahan bakar minyak [BBM]. Hal-hal itu yang mendorong penyesuaian harga harus dilakukan,” ujarnya.

Dia juga menyatakan bahwa penyesuaian harga merupakan salah satu bagian dari strategi bisnis dan kompetisi perusahaan. Meski harus menaikkan harga jual, Mitsubishi memastikan kenaikan tersebut tetap memperhitungkan nilai terbaik kepada para pelanggan.

Sementara itu, kinerja penjualan Mitsubishi Motors pada April 2020 mencatatkan sebanyak 2.703 unit, turun 74 persen dibandingkan April 2019 yang mencapai 10.558 unit.

Penurunan itu diikuti oleh melemahnya kinerja penjualam ritel mobil secara nasional yang terkoreksi 70 persen secara tahunan, sedangkan wholesale nasional anjlok 90,63 persen.

BISNIS

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi