Krisis Semikonduktor Tak Ganggu Produksi Toyota dan Honda di Indonesia
Reporter: Tempo.co
Editor: Wawan Priyanto
Jumat, 26 Maret 2021 10:26 WIB
Perakitan badan mobil di Pabrik Karawang Plant II PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Karawang, Jawa Barat, Kamis 8 Desember 2016.
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, JakartaKrisis chip semikonduktor memaksa sejumlah produsen mobil untuk memangkas produksinya. Toyota, Honda, Ford, Stellantis, hingga General Motors, mengumumkan penghentikan produksi sejumlah modelnya di pabrik mereka di Amerika Utara dan Amerika Serikat. Lantas, bagaimana dengan produksi di Indonesia? PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengatakan bahwa hingga saat ini krisis chip semikonduktor belum berpengaruh terhadap produksi mobil Toyota di Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Belum berpengaruh. Produksi masih normal," kata Bob Azzam, Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal TMMIN kepada Tempo, Kamis, 25 Maret 2021. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pabrik TMMIN di Indonesia memproduksi sejumlah model seperti Toyota Avanza, Vios, Kijang Innova, Yaris, Sienta, Rush, Town/Lite, Fortuner, dan Dyna. 

Baca juga: Pabrik Mobil di Indonesia Aman dari Krisis SemikonduktorSementara itu, Business Innovation and Sales & Marketing PT HPM, Yusak Billy, menyampaikan bahwa perusahaan sampai saat ini terus memonitor masalah krisis chip semikonduktor yang melanda produsen global dalam beberapa bulan terakhir.

"Sejauh ini belum ada informasi ke kami akan mengancam produksi Honad di Indonesia," kata Billy.Honda memiliki pabrik perakitan di Karawang, Jawa Barat. Pabrik ini merakit sejumlah model seperti Honda Jazz yang kemudian digantikan oleh Honda City Hatchback RS, Mobilio, BR-V, HR-V, CR-V, Brio RS, dan Brio Satya yang mengisi segmen LCGC. 

Chip semikonduktor diperlukan dalam perakitan mobil untuk yang berkaitan dengan perangkat elektronik seperti audio head unit dan sebagainya. 

Saat ini, produsen otomotif harus bersaing dengan produsen video games dan alat elektronik lainnya untuk mendapatkan pasokan chip semikonduktor. Pandemi Covid-19 membuat banyak orang melakukan kegiatan di rumah, yang membuat penjualan alat elektronik serta video games melonjak. 

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi