Alarm mobil kini adalah alat yang standar tersedia pada mobil-mobil baru namun menurut Wayan, 30 tahun, seorang pemilik Ford Everest yang menggunakan alarm dan kunci setir secara bersamaan, “Alarm kan hanya pencegah awal.” Dia menggunakan kunci setir tambahan yang terhubung dengan mesin sehingga mobil tidak akan bisa dijalankan tanpa kunci khusus.
Selain kunci tambahan, bentuk pengaman lain yang lebih canggih adalah immobiliser, sebuah alat yang mencegah mobil dinyalakan tanpa kunci asli, dengan mengganggu arus listrik pada mesin. Alat itu hanya ada pada kendaraan-kendaraan baru produksi Eropa, Amerika, atau jenis-jenis premium produksi Jepang, namun kini mulai dijual untuk mobil-mobil yang tidak memiliki alat itu. Doni, pengendara salah satu seri C Mercedes Benz mengaku cukup yakin dengan immobiliser pada mobilnya sehingga ia sama sekali tidak menggunakan alarm atau kunci setir.
Asuransi adalah bentuk lain "pengamanan" mobil-mobil mewah. Seorang pengemudi Volvo produksi awal 2000-an mengatakan ia mengandalkan asuransi untuk melindungi dirinya dari kerugian bila mobilnya dicuri.
Kunci setir mobil saat ini berkisar Rp 125 hingga Rp 175 ribu, tergantung model, ada yang hanya mencengkeram setir, ada yang diganjal pada dashboard, terkait dengan pedal gas atau kopling, hingga yang terhubung dengan kabel ke mesin.
Selain kunci setir ada pula kunci tuas persneling, alat yang dipasang mengelilingi tuas persneling sehingga tuas tidak bisa digerakkan, atau dipasang bagian bawah tuas persneling, tersembunyi pada floor atau penutup dasar mobil di sisi pengemudi. Kunci semacam itu bisa dibeli dengan harga sekitar Rp 600 ribu.
Alarm tambahan lebih mahal, mulai harga Rp 400 hingga sekitar Rp 900 ribu. Dan bila alarm tambahan dirasa kurang, ada alat tambahan untuk mempertinggi sensitifitas alarm yaitu sensor.
Banyak jenis sensor, namun yang umum bisa didapat di pasaran aksesoris mobil di jakarta ada dua, sensor bayang dan sensor getar. Rukyat seorang montir spesialis alarm di bursa mobil Kemayoran, mengatakan sensor bayang lebih diminati dibanding sensor getar yang bisa memicu alarm dengan getaran halus.
“Kalo bayang, tangan masuk ke dalam baru bunyi, tapi kalo getar, kucing aja lompat bisa bunyi itu mobil, repotlah” kata Rukyat. Sensor getar menurutnya juga bisa terpicu oleh getaran jalan bila kendaraan berat seperti kontainer sedang melintas.
Untuk immobiliser, bagi yang berminat alat itu bisa dibeli dengan harga sekitar Rp 350 hingga Rp 800 ribu. “Tapi itu lokal, impor nggak ada,” kata Iwan, seorang montir di pusat penjualan otomotif di Kelapa Gading Auto Center.
RONALD SAUT