Volvo dan VW Tangguhkan Ekspor ke Rusia Akibat Konflik dengan Ukraina
Reporter: Tempo.co
Editor: Rafif Rahedian
Selasa, 1 Maret 2022 16:22 WIB
Logo Volvo. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Volvo Cars dan VW dilaporkan menagguhkan ekspor mobil ke Rusia akibat serangan militer yang dilakukannya terhadap Ukraina. Penghentian pengiriman kendaraan ini diketahui masih bersifat sementara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Melalui sebuah pernyataan resmi, Volvo mengonfirmasikan keputusannya untuk menyetop pengiriman mobil ke Rusia.  Langkah itu diambil karena melihat potensi risiko terkait dengan materi perdagangan dengan Rusia, termasuk sanksi yang dikenakan oleh UE dan AS.

Dilansir dari situs Hindustan Times hari ini, Selasa, 1 Maret 2022, Volvo menjadi produsen mobil pertama yang memutuskan untuk menghentikan sementara ekspor ke Rusia. Bahkan, AB Volvo juga telah mengumumkan penghentian sementara produksi dan penjualan unit di negara tersebut.

Volvo sendiri dilaporkan telah mengekspor model mobilnya ke Rusia, dan tercatat mampu menjual kurang lebih 9.000 unit sepanjang tahun lalu. Sekedar informasi tambahan, mobil yang dikirimkan ke Rusia itu hasil dari pabrik di Swedia, Cina dan Amerika Serikat.

Selain Volvo, VW juga dikabarkan mengambil keputusan yang sama setelah pecahnya konflik Rusia dan Ukraina. Menurut kantor berita RIA, produsen asal Jerman tersebut mengumumkan bakal menangguhkan pengiriman mobil yang sudah ada di Rusia ke dealer lokal.

Renault juga dilaporkan menghentikan sementara kegiatan produksi di pabrik mereka karena invasi Rusia ke Ukraina. Kondisi ini pun membuat masalah krisis chip semikonduktor dianggap makin sulit untuk pulih pada 2022.

Ukraina dan Rusia sendiri merupakan negara penghasil gas neon dan paladium yang digunakan untuk membuat chip semikonduktor. Informasi itu disampaikan langsung oleh perusahaan riset pasar di California, Techcet.

Menurut mereka, produksi neon gas dilakukan di Rusia kemudian dipasok dan dimurnikan oleh perusahaan kimia Ukraina. Kini harga neon pun mengalami peningkatan hingga 600 persen setelah terjadinya perang Rusia Ukraina.

Selain itu, Rusia juga merupakan negara yang memasok paladium utama. Perusahaan riset tersebut menyebutkan Rusia memasok sekitar 33 persen paladium secara global. Bahan ini nyatanya menjadi logam utama yang digunakan untuk catalytic converter di industri otomotif.

Baca: Mario Aji Bicara Target di Moto3 hingga Komentari Sirkuit Mandalika

HINDUSTAN TIMES | IRA | TEMPO.CO

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi