Toyota Stop Penjualan Mobil di Ukraina dan Hentikan Produksi di Rusia
Reporter: Gooto.com
Editor: Rafif Rahedian
Kamis, 3 Maret 2022 13:00 WIB
Logo Toyota. REUTERS/Mike Blake
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, JakartaToyota baru-baru ini telah mengumumkan keputusannya dalam berbisnis di Rusia dan Ukraina. Itu dilakukan setelah konflik Rusia Ukraina tak terhindarkan, dan diyakini bisa berdampak buruk bagi industri otomotif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Melansir dari situs resmi Toyota hari ini, Kamis, 3 Maret 2022, produsen asal Jepang tersebut mengklaim terus mengamati perkemabngan yang sedang berlangsung di Ukraina. Toyota berharap situasi tegang tersebut bakal berakhir dalam waktu dekat.

“Sebagai perusahaan yang beroperasi di Ukraina dan Rusia, prioritas kami dalam menangani krisis ini adalah memastikan keselamatan semua anggota tim, staf pengecer, dan mitra rantai pasokan kami,” bunyi pernyataan Toyota di situs resminya.

Dalam laporan tersebut, Toyota memastikan bakal menghentikan operasi penjualan mobil dan purna jual di 37 lokasi ritel di Ukraina. Penghentian aktivitas penjualan mobil ini nyatanya telah dilakukan pada 24 Februari 2022.

Sementara itu, produsen juga memutuskan untuk menangguhkan produksi di pabrik St. Petersburg pada 4 Maret 2022. Mereka juga dilaporkan telah menghentikan impor kendaraan, sampai batas waktu yang belum ditentukan.

Masih dari laporan yang sama, Toyota juga memastikan bahwa operasi manufaktur dan penjualan mobil lainnya di seluruh Eropa tidak terpengaruh. Dengan kata lain, produsen hanya mengubah aturan di Rusia dan Ukraina.

Keputusan ini nyatanya juga dilakukan oleh Volvo, Volkswagen, Honda, General Motors, Ford, hingga Harley Davidson. Beberapa produsen otomotif tersebut dikabarkan telah menghentikan produksi hingga ekspor ke Rusia.

Perang Rusia Ukraina sendiri memang mampu memberikan dampak negatif pada industri otomotif. Bahkan, perusahaan riset pasar di California, Techcet, menyatakan bahwa situasi ini bisa memperburuk masalah krisis chip semikonduktor.

Menurut mereka, produksi neon gas dilakukan di Rusia kemudian dipasok dan dimurnikan oleh perusahaan kimia Ukraina. Kini harga neon pun mengalami peningkatan hingga 600 persen setelah terjadinya perang Rusia Ukraina.

Baca: Rifat Sungkar: Area Sirkuit Mandalika Bisa Gelar Balapan Reli Dunia

TOYOTA

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi