Sedan Saloon Porsche Pertama Diluncurkan di Cina
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Rabu, 22 April 2009 17:17 WIB
Iklan
Iklan

TEMPO Interaktif, Shanghai: Porsche membuat dua kejutan sekaligus tahun ini. Untuk pertamakali mereka melansir sedan saloon berukuran penuh, bukan sekedar sedan sport. Kedua, peluncuran produk dilakukan di Cina pekan ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para pemilik mobil sport Porche memang berbeda karakternya dengan para pemilik Bentley atau Mercedes Benz. Pengguna Porsche membeli karena ingin menyetirnya.

Para pembeli Porsche akan menikmati ngebut dan merasakan sensasi di mobil produksi Jerman itu. Mobil sport kecil ini tidak memberi ruang yang cukup bagi para "bos" jika mereka ingin duduk di belakang dan naik disopiri. Tapi inilah hakekat memiliki Porsche: mengendarai dan merasakan sendiri mobil sport terkenal ini.

Tapi kali ini Porsche berubah. Mereka memperkenalkan mobil sedan, bukan sport kecil tapi sedan berukuran penuh, dengan tempat duduk di belakang yang nyaman seperti pesaing mereka sebangsa Mercedes.

Porsche Panamera--demikian mobil ini disebut--cukup pantas dikendarai dengan seorang sopir yang menyetir mobil dan Anda, jika cukup uang untuk membeli, bisa duduk nyaman di bangku belakang.

Porsche memilih tempat yang tepat bagi peluncuran Panamera ini. Mereka tidak memilih di Detroit, pusat industri otomotif Amerika Serikat berada. Mereka juga tidak memilih Tokyo atau Jenewa. Tapi mereka memperkenalkan di tempat yang beberapa tahun lalu tidak pernah dibayangkan siapapun: Cina.

Panamera diluncurkan dalam acara Pameran Otomotif Shanghai yang berlansung 20-28 April ini. Tidak sulit mencari penyebab pameran digelar di Shanghai. "Cina adalah pasar penting Porsche yang terus tumbuh dengan potensi besar," kata Klaus Berning, bos pemasaran dan penjualan Porsche.

Pasar terbesar Porsche memang masih Amerika Serikat. Nomor dua Jerman. Nomor tiga, nah ini: Cina. Tahun lalu saja, sebanyak 7.600 Porsche dilepas dealer di Cina alias 7,5 persen dari seluruh produksi mobil ini di Jerman.

Pajak mobil mewah yang dinaikkan, tidak mengurangi sedikitpun minat orang Cina membeli Porsche. Gengsinya malah naik. "Kenaikan pajak hanya menambah cap kami sebagai merek mewah dan orang kaya akan terus membeli mobil mewah," kata bos Porche China, Helmut Broeker.

Dan pasar ini terus tumbuh. Porsche baru masuk Cina pada 2001. Pada 2004, kurang dari 400 biji yang berhasil dijual. Tapi sejak itu, terus melonjak sampai ke posisi ketiga dunia itu.

Nah, Cina juga dipilih karena karakter pembeli mobil Cina yang gemar mobil disopiri. Seperti Indonesia dan negara berkembang lain, perbedaan kaya dan miskin cukup lebar sehingga banyak orang yang bisa membayari sopir.

Porsche berniat melebarkan pasar untuk penggemar mereka tapi juga ingin mobilnya cukup pantas disopiri.

Panamera dilepas dengan harga US$90 ribu (Rp 978 juta) di Amerika Serikat. Di negara lain, tergantung besar pajak. Jerman, misalnya, harga menjadi sekitar Rp 1,3 miliar. Di Cina, sekitar empat kali lipat harga di Amerika Serikat.

Mobil ini "mirip" dengan Porsche yang lain, setidaknya dibandingkan dengan Cayenne yang SUV dan karenanya menyalahi "cetak biru genetis" Porsche yang mobil sport.

Michael Mauer, kepala perancang di Porsche, menyebut membuat sedan berukuran penuh itu ada tantangannya. Mereka mesti menggabungkan dua hal: harus ada identitas Porsche yang menempel tapi juga ada identitas produk yang membedakan dengan Porsche lainnya.

Identitas Porsche itu, misalnya, kap depan lebih rendah dari atap roda depan. Atau tidak memiliki gril tapi udara untuk radiator datang dari lubang rendah di depan.

Meski begitu, konsep ini tidak bisa langsung diterapkan pada Panamera. "Kami menghindari dari kesan ini sekedar (Porsche yang) dibuat lebih besar," kata Mauer.

Panamera juga tetap berusaha tampil sporti, tidak murni sedan saloon. Mereka memiliki sayap belakang yang muncul jika ngebut. Begitu pula dengan knalpot yang jelas menampilkan DNA sebuah mobil sport, bukan sedan saloon.

Pesaing mobil ini adalah Mercedes-Benz CLS dari Jerman atau Maserati Quattroporte dari Italia. Targetnya, mereka bisa menjual 20 ribu Panamera pertahun.

REUTERS/NYT/AUTOCHANNEL.COM/NURKHOIRI

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi