
google.com
TEMPO Interaktif, Jakarta:Meski tercatat sebagai pendatang baru dalam bisnis otomotif Indonesia, Produsen mobil Cina, Foton siap merebut pasar otomotif di Indonesia. Melalui Agen Tunggal Pemegang Merek Mobil Penumpang, PT Foton Mobilindo, Foton menargetkan penjualan sebesar 1.000 unit sesuai dengan kalender komersial.
“Kami melihat, pasar otomotif Indonesai masih terbuka lebar. Dan kami sangat optimis dengan pertumbuhan otomotif Indonesia. Kalau melihat pertumbuhannya, Indonesia masih cukup bagus,” tutur Frans D Harsono, Direktur Penjualan dan Pemasaran PT Foton Mobilindo, di Jakarta, Jumat (24/7).
Menurut Frans, Indonesia masih menjadi pasar yang sangat potensial untuk bisnis otomotif. Hal itu, sebut Frans, terlihat dari peningkatan volume penjualan mobil di Indonesia. Pada 2008 lalu misalnya , Indonesia mencatat penjualan mobil tertinggi dengan jumlah mencapai 600 ribu unit.
"Ini membuktikan potensi pasar otomotif di Indonesia sangat besar. Sehingga tidak heran bila produsen mobil asal Cina melebarkan sayap bisnisnya di ASEAN, Indonesia menjadi salah satu negara yang dijadikan tempat memasarkan produknya," papar dia.
Selain itu Indonesia adalah salah satu negara yang tingkat populasi penduduknya sangat tinggi. Fakta ini, menjadi salah satu faktor yang memikat produsen mobil Cina untuk memasarkan produknya, terutama untuk segmen komersial di Indonesia.
Frans tak menampik, bila dalam beberapa dekade, pasar otomotif Indonesia dikuasai oleh produk Jepang, Korea serta beberapa negara Eropa. Namun, saat ini produk mobil asal Cina sudah mulai merambah pasar Indonesia.
Bahkan Frans memperkirakan, saat inilah eranya produk Cina. “Kalau kita melihat dalam kurun waktu sembilan sejak krisis, pertumbuhan industri otomotif Jepang sebesar 17 persen dan Korea 44 persen. Sementara pertumbuhan industri otomotif Cina 385 persen. Amerika drop dan Eropa stagnan,” jelas Frans.
Pertumbuhan industri otomotif Cina itu, lanjut Frans, membuktikan produk otomotif negeri tirai bambu itu memiliki daya saing yang tinggi. Foton hadir dan mulai menjual produknya di Indonesia sejak dua tahun lalu.
ARIF ARIANTO