
Hyundai
TEMPO Interaktif, Jakarta:Dalam rangka meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap merek Hyundai, PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI) menjaring masukan dari masyarakat umum dan pengguna merek Hyundai melalui "Hyundai Genuine Idea Competition 2009".
Salah satu aspek yang dimintakan pendapat dari masyarakat adalah layanan purna jual, khususnya bengkel serta ketersediaan suku cadang.
"Kompetisi ini merupakan ajang untuk menjaring ide orisinal secara langsung baik dari pemilik Hyundai maupun yang bukan, terhadap peningkatan pelayanan after sales service Hyundai di bengkel serta ketersediaan suku cadang," papar Jongkie D. Sugiarto, Presiden Direktur PT HMI, di sela acara pengumuman pemenang kompetisi, di Jakarta, Selasa (06/10).
Jongkie menandaskan, dengan adanya peningkatan layanan after sales service tersebut diharapkan meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap merek Hyundai. "Bagi yang belum menggunakan Hyundai timbul awareness terhadap brand Hyundai. Sedangkan yang sudah, loyalitasnya bertambah. Sebab, melalui kompetisi itu pula kami akan terus memberikan kepuasan kepada pelanggan," papar Jongkie.
Sementara itu, I Gusti Agung Gede Wibisana, 37 tahun dan Karel Leonard, 20 tahun keluar sebagai juara kompetisi. Agung, seorang Art Director sebuah perusahaan iklan mewakili masyarakat umum. Sementara Karel, mahasiswa Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung mewakili kalangan mahasiswa.
Agung menawarkan ide, agar Hyundai melengkapi fasilitas bagi pelanggannya dengan layanan media sosial yaitu situs interaktif. Dengan demikian, ada ikatan psikologis antara pelanggan dengan Hyundai karena mereka merasa mendapatkan kemudahan baik dalam mengakses perkembangan teknologi Hyundai maupun dalam membangun jejaring sosial dengan sesama pengguna Hyundai atau masyarakat lainnya.
"Bentuknya website yang disediakan oleh Hyundai, dan content-nya bisa bekerjasama dengan vendor. Tetapi website ini bukan bersifat one way traffic dari pengelola web ke pelanggan, tetapi interaktif baik antara pelanggan dengan pengelola maupun diantara sesama pelanggan," papar Agung.
Sedangkan Karel, menawarkan ide perlunya pembenahan terhadap beberapa aspek bagi bengkel. Diantaranya adalah, lokasi, fasilitas, biaya. "Dari pengamatan saya, meskipun bengkel dilengkapi dengan pendingin udara dan televisi, namun tidak jarang membuat bosan. Belum lagi, saat menunggu perbaikan mobil mereka juga berbarengan dengan jam makan. Padahal di bengkel tidak ada food court, jadi mereka merasa waktu makan terbuang. Ini yang perlu dibenahi," terang Karel.
Baik Agung maupun Karel, penerapan ide yang mereka tawarkan itu, bila diterapkan akan membangun citra merek Hyundai sebagai produk yang mengutamakan kepuasan pelanggan. Karena tidak saja memenuhi kebutuhan pelanggan tetapi juga menjawab keinginan pelanggan. "Sehingga kepuasan akan tercipta, dan loyalitas terhadap merek Hyundai juga meningkat," tutur Agung.
Febri Astuty Kepala Komunikasi Perusahaan PT HMI menyebutkan, jumlah peserta kompetisi semula ditargetkan hanya 40 orang. Namun, sejak Juli hingga Agustus ternyata jumlah peserta mencapai 62 orang. "Peserta berasal dari perguruan tinggi ternama seperti ITB, UGM, Unpad, Bina Nusantara, Parsetya Mulya, Paramadina, Unpar, disamping kalangan profesional di kategori umum," ujarnya.
Febri menambahkan, lkompetisi tersebut merupakan wujud dari upaya untuk melanjutkan visi dan misi perubahan Hyundai Indonesia yaitu 'Into Innovation'. "Sehingga kami terus melakukan inovasi, guna memberikan kepuasan kepada pelanggan," tuturnya.
ARIF ARIANTO