
Dok: World Car Fans
TEMPO Interaktif, Jakarta:Toyota Motor Corporation (TMC) resmi mengumumkan untuk meluncurkan generasi terbaru dari Sport Utility Vehicle (SUV) andalannya yaitu Toyota 4 Runner (baca : Four Runner) pada 2010 mendatang.
Toyota 4 Runner termasuk produk yang laris dibeli oleh konsumen di berbagai belahan dunia. Tercatat, sejak diproduksi pertama kali pada 1984, 4Runner terjual 1,5 juta unit lebih.
Generasi terbaru yang akan diluncurkan ini merupakan generasi kelima. Ada tiga pilihan sistem penggerak roda yang ditawarkan Toyota pada generasi terbaru tersebut, yaitu rear-wheel-drive 4x2, part-time 4x4 dan full-time 4x4. Kesemuanya dilengkapi dengan locking center differential.
Versi 4x4 dibekali mesin 4.000 cc V6 yang mampu enyeburkan tenaga 270 tenaga kuda. Sedangkan model 4x2 SRS bermesin 2.700 cc yang menghasilkan tenaga 157 tenaga kuda. "Yang pasti generasi terbaru ini lebih atletis, bertenaga, serta lebih irit dan nyaman," sebut sumber Toyota seperti dikutip worldcarfans.
Tampilan generasi kelima ini lebih kekar dari Highlander dan kemampuannya lebih dari FJ Cruiser. Bodinya pun diklaim lebih kuat, sebab konstruksinya berada di atas rangka. "Kini Toyota 4Runner baru dengan sasis pick up itu, lebih mengutamakan kenyamanan, kemudahan, dan performa," sebut sumber tersebut.
Saat pertama kali diluncurkan pada 1984,berbagai kalangan menyebut kehadiran varian baru itu sebagai revolusi. Maklum, basis dari Toyota 4 Runner adalah varian pick up Toyota Tachoma yang kemudian dirombak dan dilengkapi teknologi 4WD (four wheel drive). Dengan sistem penggerak roda 4x4 itu, Toyota 4Runner menjadi sebuah SUV besar yang memiliki kemampuan jelajah di medan apa saja.
Namun, konsumen Indonesia yang berniat memiliki mobil ini, tampaknya harus menahan keinginan. Pasalnya, PT Toyota Astra Motor (TAM) selaku Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Toyota di Indonesia menyatakan tak berniat mendatangkan mobil tersebut ke Indonesia.
"Selain mobil itu diproduksi untuk pasaran Amerika. Style-nya juga tidak cocok di Indonesia, mobil ini stir kiri. Sementara untuk melakukan perubahan menjadi stir kanan juga harus mengubah semuanya. Ini sulit," ungkap Achmas Rizal, Manajer Komunikasi Pemasaran PT TAM di Jakarta, Rabu (07/10).
Rizal mengakui tidak sedikit konsuen Indonesia yang berminat memiliki varian SUV Toyota itu. Meski demikian, tidak serta merta membuat PT TAM akan mengimpor dan memasarkannya. "Karena kami juga harus mempertimbangkan nature pengemudi Indonesia yang biasa dengan stir kanan. Jadi kami tidak akan memasarkannya," tandas Rizal.
ARIF ARIANTO