
Daimler AG, press department
Walhasil, pendapatan pun melorot 36 persen dibanding tahun sebelumnya. Sebagaimana dikutip auto evolution, pabrikan itu mengaku pendapatannya selama 2009 tinggal 18,36 juta Euro atau sekitar Rp 22, 6 triliun
“Industri kami selalu naik turun, karena itu kami selalu siap dengan penurunan pasar,” tutur Andreas Renschler Anggota Dewan Manajemen Daimler AG yang bertanggungjawab atas Truk dan Bus Daimler.
Renschler mengaku optimistis, sejalan dengan pemulihan ekonomi global, maka pasar truk juga akan kembali bangkit. “Sebab, ekonomi tak akan bertumbuh tanpa adanya alat transport seperti truk,” tandasnya.
Pada 2010 ini, pabrikan otomotif itu, berkonsentrasi untuk menggarap pasar Brazil, Russia, India dan Cina, dengan menggelontorkan sejumlah investasi guna memproduksi model baru. Hanya, Daimler tak menyebut rincian ihwal investasi tersebut.
Namun, sumber lain di Daimler menegaskan, Daimler Trucks tak hanya berkonsentrasi untuk memproduksi model baru semata, tetapi juga mengembangkan model yang ramah lingkungan.
“Dengan kata lain, kami akan mengembangkan teknologi baru yang ramah lingkungan dimana hal itu telah menjadi tuntutan global. Dan kami telah memulianya di 2010 ini,” tandasnya seperti dilaporkan globalauto.
ARIF ARIANTO