Toyota Hentikan Penjualan Lexus LS
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Selasa, 25 Mei 2010 11:41 WIB
Tampilan New Lexus LS 460 L yang diperkenalkan Lexus Indonesia. Sedan premium ini dibanderol Rp 2,12 miliar. (www.netcarshow.com)
Iklan
Iklan
TEMPO Interaktif, New York - Toyot Motor Corp. menghentikan penjualan sedan Lexus LS selama tiga pekan sembari menunggu suku cadang untuk para dealer yang mengalami masalah dengan sistem kemudi mobil. Demikian keterangan juru bicara, Senin waktu setempat.

Toyota, Jumat, menarik sekitar 3800 pada 2009 dan 2010 sedan LS 460 dan LS 600h di Amerika Serikat karena masalah kemudi.  Kedua jenis sedan tersebut bermasalah saat kemudi diarahkan ke kiri atau ke kanan sulit kembali dengan cepat ke posisi tengah atau U-turn.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Toyota mengatakan, akan mengatasi masalah tersebut dengan mengganti prosesor komputer dalam sistem kemudi kendaraan. Juru bucara Toyota Brian Lyons mengatakan para delaer Lexus akan menghentikan penjualan LS hingga mereka menerima chip komputer untuk instalasi. Suku cadang baru mungkin akan tiba pada pertengahan Juni.

Toyota telah menarik sekitar 4500 sedan LS di Jepang dan 2750 di berbagai negara dengan persoalan yang sama. LS merupakan sedan terbaik dengan empat pintu dijual seharga US$65.380 atau Rp 605,37 juta untuk jenis 460 dan US$108,800 atau Rp 1,007 miliar untuk sedan 600h model hibrid.

Hingg tahun ini, Toyota menjual sekitar 4000 sedan LS di Amerika Serikat, meningkat 6 persen dari seluruh penjualan Lexus. Kendaraan yang ditarik meliput kendaraan yang dibuat antara 28 Agustus hingga 18 Mei. Model LS yang dibuat di luar itu tak mengalami masalah dan siap untuk dijual, demikian penjelasan Lyons. Seluruh Lexus model LS dibangun di pabrik Tahara, Jepang tengah.

Produsen mobil cepat bereaksi untuk mengatasi masalah tersebut setelah perusahaan ini didenda Amerika Serikat US$16.4 juta atau Rp 151,85 miliar karena ada masalah pedal gas pada delapan juta kendaraan Toyota di seluruh dunia. Toyota juga dihadapkan pada gugatan ratusan negara.  

AP | CHOIRUL

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi