
Li Shufu, chairman of Chinese automaker Geely. AP Photo/Alexander F. Yuan
Salah satu eksekutif Komisi Eropa seperti dikutip Reuters, Rabu (7/7) mengatakan, hasil investigasi komisi menunjukkan, pencaplokan saham itu tak akan merusak tatanan persaingan bebas dan merugikan pabrikan lainnya.
Sejak 28 Maret lalu, Geely Holding Group resmi menjadi pemilik baru produsen mobil asal Swedia itu. Hal tersebut terjadi setelah pabrikan asal Cina itu menyelesaikan proses pembelian Volvo dari Ford Motor yang selama ini menjadi pemilik mayoritas saham Volvo.
Proses pembelian saham ini diharapkan telah rampung pada kuartal ketiga tahun ini. Selain proses administrasi dan beberapa perincian kesepakatan serta proses transisi dari Ford Motor ke Geely, hal lain yang harus dilalui Geely adalah kajian dari aspek persaingan usaha oleh Komisi Eropa.
Kini, setelah proses itu dilewati, Geely akan membangun pabrik di Cina. Seperti dikatakan Chairman Zhejiang Geely, Li Shufu, Geely sudah merencanakan produksi 300 ribu unit per tahun.
ARIF ARIANTO