Ferrari Indonesia kembali memperkenalkan Produk terbaru mobil super cepat Ferrari 458 Speciale dalam peluncurannya, di Jakarta, Rabu (5/2). Ferrari 458 Speciale mampu menghasilkan tenaga 605 Hp pada 9.000 rpm dan torsi 540 Nm pada 6.000 rpm. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta — Ferrari Indonesia menargetkan pertumbuhan penjualan di kisaran 15-20 persen pada tahun ini. Untuk mencapai target tersebut, Ferrari akan meluncurkan produk baru pada Juli 2015 dan membuka pre-owned center (pusat penjualan mobil bekas) bernama Ferrari Approved.
CEO Ferrari Indonesia Arie Christopher mengungkapkan penjualan Ferrari Indonesia pada 2014 stagnan pada kisaran 50-60 unit. Namun, dia merahasiakan angka pasti penjualan Ferrari Indonesia pada 2013.
Varian baru yang dimaksud adalah Ferrari 488 GTB sebagai penerus dari Ferrari 458. Angka 488 pada moniker mobil menunjukkan kesatuan perpindahan mesin. Sedangkan GTB merupakan singkatan dari Gran Turismo Berlinetta untuk mengacu pada akar sejarah Ferrari.
Ferrari Approved Jakarta adalah sebuah pusat kendaraan Ferrari pre-owned. Di sana terdapat berbagai macam tipe, dari model 360 Modena hingga 458 Italia. Arie mengklaim mobil yang disediakan di sini berbeda dari mobil bekas lainnya karena telah melalui berbagai pemeriksaan, pembaruan, serta disertifikasi oleh produsennya langsung.
Selain itu, gerai mencakup pula perpanjangan garansi dan pembiayaan khusus. Gerai tersebut dapat menampung enam unit kendaraan. “Hadirnya Ferrari Jakarta pre-owned center akan mengakomodasi kebutuhan pelanggan yang menginginkan Ferrari pre-owned berkualitas. Kami yakin showroom ini akan memperkuat bisnis kami di Jakarta,” katanya, Senin, 23 Maret 2015.
Menurut dia, penjualan akan kembali ditingkatkan setelah tahun lalu pasar stagnan akibat pajak kendaraan mewah sebesar 125 persen bagi mobil bermesin 3.000 cc lebih. Selain itu, tahun lalu pasar kendaraan mewah memang menghadapi tantangan pelemahan ekonomi dan kondisi politik yang tidak stabil.
Hal tersebut cenderung membuat pasar menunggu sebelum memutuskan pembelian. Target di kisaran 15-20 persen itu, menurut dia, berkaca dari capaian Ferrari pada 2013. “Rata-rata pertumbuhan di Indonesia itu sekitar 15-20 persen,” ujarnya.
Dia mengakui jika fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sedikit banyak mempengaruhi keputusan pasar dalam menentukan pembelian kendaraan. Maklum saja, Ferrari harus diimpor langsung dari Italia dan pembelian dilakukan dengan mata uang asing.
Arie mengungkapkan penjualan terbanyak Ferrari di Indonesia masih didominasi varian 458 yang diwakili 458 Italy, 458 Spider, dan 458 Specialle yang berkontribusi mencapai 70 persen dari total penjualan. Sisanya adalah produk V8 Front Engine, V12 Front Engine dan V12 Front Engine 2 plus 2.
BISNIS.COM