Cara Merawat Toyota Starlet Agar Tetap Handal Dibawa Naik Gunung
Reporter: Pribadi Wicaksono (Kontributor)
Editor: Eko Ari Wibowo
Selasa, 19 Maret 2019 16:44 WIB
Mekanik sedang melakukan perbaikan pada Toyota Starlet di Bengkel Saman Speed Yogya. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Yogyakarta - Mobil lawas Toyota Starlet masih memiliki penggemar fanatik. "Starlet itu mobil lawas yang jarang rewel, apalagi kalau perawatannya bagus, mobilnya bandel, diajak kemanapun, menempuh medan apapun tak pernah bermasalah," ujar Kepala Mekanik Bengkel Saman Speed Yogya, Sugiyanto alias Kubil kepada Tempo Jumat 15 Maret 2019.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Toyota Starlet Bisa Tampil Lebih Muda dengan Modif, Ini Biayanya

Kubil yang juga aktif di Indonesian Startlet Community (ISC) Yogya itu menuturkan Starlet tak kalah performanya dengan mobil-mobil favorit keluaran terbaru seperti Toyota Avanza saat diajak menanjak atau melewati medan berat.

 

Kepala Mekanik Bengkel Saman Speed Yogya Sugianto alias Kubil dengan Toyota Starlet 1989 miliknya. Tempo/Pribadi Wicaksono

"Saya memakai Starlet 1989, pergi ke daerah dataran tinggi lancar tak pernah masalah," ujar Kubil yang sudah pernah membawa Starlet tuanya ke area wisata Dieng, Banjarnegara sampai Hutan Pinus Mangunan Yogya itu.

Kubil menuturkan selama menangani Starlet sejak 17 tahun, persoalan umum yang sering dikeluhkan pengguna Starlet yakni terjadinya overheat mesin. Hal ini disebabkan biasanya karena pengguna kurang memperhatikan radiator, selang-selang, motor fan yang memicu overheat cepat pada mobil lawas itu.

Simak: Tips Mengetahui Odometer Mobil Bekas Telah Diakali

Padahal, ujar Kubil, Starlet sebenarnya termasuk mobil yang awet dan tak rentan overheat. Sebab selang sirkulasi air pada mesinnya juga tak begitu banyak. Sistem pendinganannya juga masih belum menggunakan blok berbahan alumunium tapi masih besi sehingga lebih rentan kropos atau korosi.

Kubil menuturkan jika persoalan overheat ini terus dibiarkan lama lama membuat performa mesin Starlet jadi menurun dan tak stabil. Baham bakar juga bisa lebih boros karena pembakaran tak sempurna. "Bisa bisa turun setengah mesin kalau sudah kena, seperti (silinder) head melengkung, harus cek semua," ujarnya.

Kubil menuturkan mobil yang pertama diluncurkan di Indonesia sejak tahun 1985 itu idealnya memang dicek rutin kondisinya tiap jarak tempuh 5 ribu kilometer atau tiap tiga sampai empat bulan sekali.

"Terutama Starlet kotak yang keluaran sebelum tahun 1990, karena pengapiannya masih memakai platina harus lebih rutin, karena bahan platina kerjanya lebih berat dan berpotensi terjadi kerak," ujar ayah dua anak itu.

Baca: Kenali 6 Ciri-ciri Mesin Toyota Starlet Mengalami Masalah

Berbeda halnya dengan Starlet keluaran lebih baru atau di atas tahun 1995 yang sudah menerapkan sistem CDI atau elektrik yang lebih simpel perawatannya.

Kubil menuturkan untuk seri seri Starlet lawasan di bawah tahun 1990, agar mesin tetap tokcer hal yang perlu diperhatikan memang lebih baragam. Misalnya pada saluran distribusi bahan bakar, filter bensin harus dicek guna memastikan sirkulasi bahan bakar lancar. Sebab jika saluran dan tangki sampai kaburator sampai tersumbat akan menggangu kinerja mesin.

"Starlet seri lama (di bawah tahun 1990) saluran bahan bakar dan tangki rentan keropos," ujarnya.

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi