Balap WRC Tak Lagi Pakai Mesin Hybrid Tahun Depan, Balik ke ICE
Reporter: Dicky Kurniawan
Editor: Rafif Rahedian
Senin, 4 Maret 2024 08:00 WIB
Craig Breen mampu memaksimalkan Hyundai i20 N Rally1 Hybrid di WRC Swedia 2023. (Foto: Hyundai)
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Ajang World Rally Championship (WRC) bakal menghentikan penggunaan powertrain hybrid di kelas Rally1 mulai tahun depan. Hal ini bertujuan mengurangi biaya, dan nantinya mobil balap di Rally1 akan kembali menggunakan internal combustion engine atau ICE.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dilansir dari laman Carscoops hari ini, Senin, 4 Maret 2024, WRC memperkenalkan powertrain hybrid ke seri Rally1 pada 2022. Meskipun tahun depan akan kembali ke mesin pembakaran, namun bahan bakar yang digunakan diklaim akan lebih ramah lingkungan.

"Mobil Rally1 saat ini akan terus menjadi kendaraan andalan WRC pada 2025 dan 2026, tetapi dengan modifikasi untuk mengurangi biaya dan performa. Ini termasuk penghapusan unit plug-in hybrid, dengan kinerja yang diimbangi dengan pengurangan bobot keseluruhan, dan pengurangan pembatas udara dan aerodinamis," tulis FIA dalam pernyataannya.

Peraturan baru WRC untuk musim 2026 akan mengharuskan semua kendaraan menggunakan sel keselamatan umum untuk mengurangi biaya dan kompleksitas. Tim dapat mengembangkan bodywork berdasarkan kelas B, C, SUV kompak, SUV kompak yang digunakan di jalan raya, dan kendaraan konsep.

Tenaga kendaraan akan dibatasi hingga sekitar 330 HP dan biaya setiap mobil akan dibatasi hingga 400.000 euro atau sekitar Rp 6,8 miliar. Biaya tersebut lebih rendah dibanding musim saat ini yang tercatat sekitar 1 juta euro atau sekitar Rp 17 miliar.

Meskipun Rally1 akan beralih dari elektrifikasi, FIA telah mengungkapkan bahwa mereka sedang berupaya untuk menetapkan kategori listrik khusus untuk Kejuaraan Reli Dunia. Mobil-mobilnya dapat menggunakan sel keselamatan yang sama dengan kendaraan Rally1, dan akan mencapai kinerja yang setara dengan kendaraan ICE.

Kepala Tim Toyota WRC Jari-Matti Latvala berharap peralihan dari elektrifikasi akan memungkinkan lebih banyak tim untuk memasuki olahraga ini. Sebab, mobil hybrid pada Rally1 disebut biayanya terlalu tinggi dan mobilnya terlalu mahal.

"Dengan mobil Rally1, kami kehilangan privateer yang miliki dengan World Rally Cars, karena biayanya terlalu tinggi. Saya pikir mengeluarkan hibrida dan fokus pada bahan bakar elektronik atau hidrogen adalah cara yang tepat untuk mengurangi biaya," ujar Latvala.

DICKY KURNIAWAN | CARSCOOPS

Pilihan Editor: Perbandingan Harga BBM Pertamina, Shell, BP, dan Vivo per 1 Maret 2024

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi