
.
TEMPO Interaktif, Jakarta:Sekali dayung dua tiga pulau termpaui, begitulah ibarat yang dipegang teguh pemilik jip yang tergabung dalam Jakarta Extra Educational Program (Jeep). Mereka tak hanya menyalurkan hobi untuk melakukan off road atau sekadar turing saja bila hadir di suatu tempat.
Lebih dari itu, mereka juga melakukan pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan di sela menjalani kegiatan mereka. Sejak berdiri April 2007 lalu, kini sudah enam sekolah dasar yang menjadi binaan organisasi yang kini diwujudkan dalam yayasan tersebut.
“Keenamnya adalah, empat sekolah dasar di Jonggol dan dua di Cikidang, Jawa Barat,” tutur Gadjah Krishtanto, Ketua Jeep, saat menyerahkan bantuan kepada Sekolah Dasar Negeri Tajur 07, Parung Putong, Citeurep, Bogor.
Gadjah menyebut, selain melakukan pembinaan kepada para tenaga pengajar di suatu sekolah, yayasan yang dipimpinnya itu juga menyalurkan bantuan pihak ketiga yang memiliki program tanggung jawab sosial perusahaan.
Dia menambahkan, dari beberapa jenis bantuan kebanyakan diwujudkan dalam bentuk buku dan komputer. Pasalnya kedua perangkat itu merupakan hal yang paling penting dalam proses belajar mengajar. "Kalau kita lihat rasio antara murid dengan buku yang ada sangat jauh dari ideal. Belum lagi soal macam dan jenis buku untuk menunjang penambahan pengetahuan dan keterampilan. Apalagi komputer,” papar dia.
Sementara, ihwal wilayah penyaluran bantuan yang dipilih lebih ke daerah yang kerap dikunjungi anggota Jeep saat turing atau off road, Gadjah mengaku karena pihaknya benar-benar mengetahui kebutuhan riil yang dibutuhkan sekolah di daerah itu.
Karena kami sering bertandang di daerah yang bersangkutan dan berinteraksi dengan masyarakat setempat maka kami tahu persis,” ujarnya.
Namun, Bantuan yang disalurkan kali ini berupa 998 buah buku pelajaran untuk kelas satu hingga kelas enam, 200 buah buku untuk perpustakaan, serta tiga unit komputer. Bantuan tersebut berasal dari PT Krama Yudha Tiga Berlian (KTB), Agen Tunggal Pemegang Mitsubishi di Indonesia.
Riswan Alamsjah, Direktur Pemasaran PT KTB menyebut, bantuan yang diberikan pihaknya itu senilai Rp 100 juta. “Bantuan ini merupakan satu bentuk dari corporate social responsibility PT KTB , karena kami melihat pendidikan merupakan investasi bangsa yang sangat penting.,” tutur Riswan.
Dia menambahkan, bantuan tersebut merupakan berasal dari dana hasil lelang Mitsubishi Strada Triton versi Reli Dakar yang terjual Rp 276 juta. Selain disumjabngkan untuk kperluan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri Tajur 07, sebagian lain dari dana itu juga disalurkan untuk masyarakat Padang, Sumtera Barat yang beberapa waktu lalu mengalami bencana gempa bumi.
Sedangkan menyinggung kemungkinan perluasan wilayah baksi sosial para anggota Jeep di luar wilayah Jakarta dan sekitarnya, Gadjah mengatakan, hal itu bisa saja dilakukan. Bahkan, saat ini sudah ada permintaan dari komunitas pemilik jip di wilayah Yogyakarta dan Surabaya untuk bergabung.
“Meskipun nanti namanya bukan Jeep lagi, tetapi keberadaan itu masih memiliki afiliasi dengan kami. Kami ingin membuktikan bahwa kegiatan otomotif bukanlah sekadar menyalurkan hobi tetapi juga memberi sumbangsih sosial,” jelas Gadjah.
Kini, di Jakarta, anggota Jeep masih 14 orang. Namun, dalam perkembangannya, bukan hanya para pemilik jip saja yang bisa bergabung menjadi anggota tetapi juga mobil lain terutama jenis Sport Ultility Vehicle.
ARIF ARIANTO