
Perakitan akhir mobil di Pabrik Karawang Plant II, PT Toyota Motor Manufacturing, Karawang, Jawa Barat, Kamis 8 Desember 2016.
TEMPO.CO, Jakarta - Industri otomotif menyambut baik pesatnya perkembangan industri petrokimia dalam negeri, untuk memenuhi kandungan lokal dalam pembuatan produk-produk otomotif.
Salah satunya adalah PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Perusahaan ini menggandeng PT Chandra Asri PetroChemical (CAP) dalam penggunaan produk kimia seperti resin polypropylene impact copolymer yang akan diaplikasikan pada mobil Toyota Vios dan Yaris.
Baca Juga: Toyota Astra Motor Kembali Pimpin Pasar Mobil di 2016
Menurut Wakil Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono, saat ini pihaknya sedang fokus untuk memperkuat local content (kandungan lokal) dan true localization. Peningkatan kandungan lokal itu akan dilakukan secara bertahap dan pada 2019-2020 true localization bisa 75 persen dibanding yang sekarang baru 60 persen.
Dalam kandungan lokal tersebut, melibatkan pemasok komponen mobil tier 2 dan tier 3. Namun untuk industri hulunya ada yang masih berada di luar negeri. “Nah untuk true localization, industri hulunya juga ada di dalam negeri,” kata Warih dalam keterangan per seperti dikutip dari swa.co.id, Selasa 14 Februari 2017.
Masahiro Nonami, President Director PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (kanan).
TMMIN memfokuskan dua area dalam memenuhi kebutuhan komponennya. Selain raw material, juga supply chain, yakni bagaimana bisa melibatkan secara maksimal pemasok tier 2 dan tier 3. Sebagai contoh, untuk instrumen panel dan bumper, saat ini masih didatangkan dari Singapura dan Jepang. Ke depan, ditargetkan semua komponen akan dipasok dari industri di dalam negeri.
Simak Pula: Simak Target Baru Penjualan Toyota
“Kami akan gunakan untuk semua model pada 2019. Tahun ini Vios, Yaris, Innova yang bisa 90 persen,” ujar Warih. Diharapkan, dengan adanya kerja sama antara TMMIN dengan Chandra Asri tersebut akan mendorong pertumbuhan industri komponen kendaraan di dalam negeri.
Presiden Direktur TMMIN, Masahiro Nonami, mengatakan, industri otomotif memiliki peran penting dalam mendorong perekonomian suatu negara. Di Indonesia, pihaknya terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dengan produk kendaraan yang berkualitas dan harga bersaing.
Guna meningkatkan daya saing agar mampu meningkatkan volume ekspor, pihaknya melakukan beberapa langkah strategis untuk mencapai target tersebut, antara lain peningkatan produktivitas, efisiensi logistik dan penggunaan material lokal. “Kami percaya, industri automotif di Indonesia mampu mengejar pesaing utamanya, Thailand,” ujar Warih.
Baca: Mobil LCGC Gerus Pasar City Car
Presiden Direktur PT Chandra Asri PetroChemical Erwin Ciputra mengatakan kerja sama ini merupakan lahan pemasaran baru yang akan terus meningkat seiring perkembangan industri otomotif saat ini. Selain Toyota Vios dan Yaris, CAP juga berencana untuk memasok model Fortuner dan Kijang Innova serta mobil LCGC (Low Cost Green Cost) Toyota yang lain.