Cerita Adenanta Duel dengan 14 Pembalap Motor Thailand
Reporter: Wawan Priyanto
Editor: Wawan Priyanto
Selasa, 5 Desember 2017 14:53 WIB
Pembalap Astra Honda, Mario SA dan Adenanta Putra yang berlaga di Thailand Talent Cup. Sumber: facebook Astra Honda Racing
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kisah heroik Muhammad Adenanta Putra di balap motor Thailand Talent Cup pada September 2017 bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang. Rasa percaya diri tinggi membuatnya tampil tercepat di kandang macan. Ya, seri ketiga Thailand Talent Cup pada 16-17 September di sirkuit Buriram, Thailand, merupakan markas jagoan balap motor tuan rumah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Total ada 14 pembalap lokal, satu dari Filipina, dan satu dari India. Sedangkan Adenanta, bersama Mario Suryo Aji, merupakan dua pembalap dari Indonesia yang bertarung di kelas ini untuk pertama kalinya.

Baca: Adenanta Kibarkan Merah Putih di Honda Thailand Talent Cup 2017

Pada balapan pertama yang digelar Sabtu, 16 September 2017, Adenanta membuat sejarah dengan meraih podium tertinggi dan mengibarkan bendera merah putih untuk pertama kalinya di ajang balap ini. Adenanta menjadi pebalap TTC tercepat yang finish pada posisi pertama dengan catatan waktu 1 menit 49,069 detik dan menuntaskan 10 lap. Mario Suryo Aji mempersembahkan podium keempat pada ajang Thailand Talent Cup bersama Adenanta di Chang International Circuit, Minggu 5 November 2017. Sumber: facebook Astra Honda Racing

Di hari race kedua, Minggu, 17 September 2017, Adenanta memulai dengan start yang baik dan langsung naik ke posisi 2. Usaha mengejar posisi 1 pun semakin berat karena pembalap tuan rumah sangat agresif menekan posisi Adenanta. Namun, Adenanta sukses untuk mempertahankan posisi 2 hingga menyentuh garis finish.

“Berbekal hasil bagus di balapan pertama, saya coba fokus dan konsentrasi untuk tidak melakukan kesalahan saat start dan bisa finish di tempat ke-2,” kata Adenanta usai balapan.

Adenanta merupakan pembalap berbakat kelahiran Magetan, Jawa Timur, 21 April 2004. Ia mengenal sepeda motor sejak usia 6 tahun. Putra pasangan Kurniawan Setyo Wardhani dan Retno Ayuningtyas ini pertama kali mencoba minicross. “Latihan sejak usia 6 tahun. Bisa naik motor (minicross) usia 7 tahun,” kata Adenanta kepada Tempo, 5 Desember 2017.

Simak: Cerita Pembalap Motor Belia Indonesia Duel di Thailand Talent Cup Nah, minicross bermesin 50cc ini lantas ia tekuni sampai akhirnya ia menjajal motor yang lebih besar, motocross. Cukup lama latihan di motocross, Adenanta lalu pindah haluan ke roadrace pada usia 10 tahun. Di roadrace, pembalap bertubuh mungil ini kerap tampil sebagai juara. Ia langsung populer di kalangan anak muda pengemar balap motor. Pembalap Astra Honda Motor, Adenanta Putra menempati podium pertama dalam Thailand Talent Cup di Sirkuit Buriram, Sabtu 16 September 2017. Sumber: facebook Astra Honda Racing

Adenanta mengaku ayahnya merupakan sosok pelatih yang selalu mendampinginya sejak kecil. “Saya juga sempat sekolah balap di tempat Om Dedy Permadi. Juga sempat dilatih oleh Om Muhammad Fadly,” ujarnya.

Tahun 2016, Adenanta bergabung dengan Astra Honda Racing School. Siswa kelas 1 SMPN 2 Parang, Magetan, Jawa Timur, ini mengaku banyak belajar di tim AHRS.  “Iya, banyak pelajaran yang saya dapat dari AHRS, seperti cara balap motor sport dengan benar serta attitude untuk menjadi seorang profesional,” katanya. Pembalap binaan Astra Honda Racing School Mario Suryo Aji (nomor 16) dan Adenanta Putra (nomor 15) siap turun di balap Honda Thailand Talent Cup 2017. Dok. AHM

Tahun ini, Adenanta sukses menorehkan prestasi spektakuler. Tidak hanya di level nasional, tapi juga mulai merambah kawasan ASEAN. “Saya ingin menekuni balap motor, hingga bisa juara di balap dunia,” ujarnya.

Adenanta bersama Mario, berhasil mencetak 5 podium di 3 seri Thailand Talent Cup 2017 yang dihelat sebanyak dua balapan setiap serinya di Chang International Circuit, Buriram, Thailand. Tahun depan, Adenanta akan tampil di ajang yang lebih besar lagi, yaknk Asia Talent Cup.

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi