Mudik Pakai Motor Saat Panas? Perhatikan 5 Komponen Ini
Reporter: Antara
Editor: Nurdin Saleh
Senin, 27 Mei 2019 16:34 WIB
Pemudik dengan sepeda motor melintasi Jalan Raya Klari, Karawang, Jawa Barat, Sabtu, 23 Juni 2018. Kementerian Perhubungan memproyeksikan puncak arus balik Lebaran 2018 gelombang kedua akan terjadi pada 23-24 Juni. ANTARA
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Cuaca panas bisa saja menyambut saat mudik lebaran tahun ini. Bila pulang kampung menggunakan motor, kondisi itu lebih menyenangkan ketimbang saat hujan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, jangan salah, bermotor di bawah cuaca panas juga patut waspada. Terdapat beberapa komponen sepeda motor yang kinerjanya cepat terganggu apabila dalam kondisi panas, terutama karena faktor cuaca.

Berikut lima bagian yang perlu diberi perhatian ekstra karena cuaca yang panas, menurut PT Astra Honda Motor (AHM), Sabtu, 25 Mei 2019:

Tekanan angin

Suhu panas menyebabkan tekanan angin dalam ban berubah-ubah sehingga kenyamanan dalam berkendara menjadi berkurang. Tekanan angin yang tidak tepat juga membuat manuver sepeda motor menjadi terganggu.

"Selain itu dapat mengakibatkan tekanan ban berubah-ubah setiap saat. Hal itu dapat diatasi dengan melakukan pengecekan kondisi tekanan ban sesering mungkin atau setidaknya sebelum berkendara. Selain itu, sesuaikan tekanan ban dengan standar yang ditentukan pabrikan," ujar Technical Training AHM, Reza Rezdie Shahertian.

Baca: Mudik 2019: Kanvas Kopling Sering Habis, Simak Penyebabnya

Ban

Selain faktor tekanan angin, pemilik sepeda motor juga harus memperhatikan kondisi ban. Kualitas ban yang terkena suhu panas terus menerus akan menurun, misalnya pada tekstur ban yang terlihat pecah-pecah atau getas.

Hal itu dapat diatasi dengan melakukan penggantian ban lama dengan yang baru apabila tekstur ban sudah terlihat retakan yang besar untuk mendapatkan kenyamanan saat berkendara.

Rantai Motor

Cuaca panas yang menyengat juga menyebabkan pelumas rantai mengering lebih cepat sehingga kerja rantai tidak halus.

Saat kinerja rantai berkurang, komponen yang menyalurkan daya dari mesin ke roda itu akan mengeluarkan bunyi kasar dan jika dibiarkan dapat menjadi kaku.

"Hal ini dapat dihindari dengan melakukan pemeriksaan dan perawatan berkala, seperti melumasi rantai dengan chain lube yang direkomendarikan, serta atur kekenduran rantai yang tertera pada stiker swing arm motor," lanjut Reza.

Baca: Mudik 2019, Toyota Kijang Lawas dan Daihatsu Espass Malah Laris

Bearing Roda

Periksakan kondisi bearing roda atau yang sering disebut "klaher", karena suhu yang panas mengakibatkan pelumas bearing dan seal mengeras akibat memuainya kedua komponen tersebut.

Ciri-cirinya bearing roda depan tidak bekerja maksimal adalah munculnya bunyi saat roda berputar. Salah satu solusinya adalah mengganti seal pada bearing apabila sudah terlihat getas, serta tambahkan pelumas atau gemuk pada roda-roda bearing motor.

Warna bodi motor

Warna pada bodi motor akan memudar apabila kerap terpapar sinar matahari dalam jangka waktu lama, atau sering diparkir sembarangan di lokasi terbuka.

Untuk menjaga kualitas warna maka cucilah sepeda motor secara rutin dengan menggunakan sabun khusus kendaraan bermotor berkualitas yang dijual di pasaran.

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi