Toyota Minta Maaf kepada Pemegang Saham
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Jumat, 25 Juni 2010 21:05 WIB
Pemimpin Toyota Motor Corp Akio Toyoda.[www.theautochannel.com]
Iklan
Iklan

TEMPO Interaktif, Toyota City:Akio Toyoda, Chief Executive Officer Toyota Motor Corporation (TMC), meminta maaf kepada para pemegang saham pabrikan itu atas peristiwa penarikan besar-besaran pabrikan itu. Sambil membungkukan badan, cucu pendiri Toyota itu menyatakan rasa penyesalannya atas kejadian itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Saya minta maaf yang sebesar-besarnya atas kekhawatiran yang telah kami sebabkan," tutur Toyoda di Kantor Pusat Toyota, Toyota City, seperti dikutip automotivenews.com, Jumat (25/6).

Toyota saat ini tengah berupaya keras untuk memperabiki citranya paska penarikan 8 juta unit lebih produknya, akibat permasalahan pada pedal gas dan beberapa permasalahan lainnya. Pada saat yang bersamaan, pemerintah Amerika Serikat menjatuhkan sanksi denda sebesar US$ 16,4 juta atau sekitar Rp 146 miliar akibat lamban melakukan penarikan itu.

Kini dealer Toyota di Amerika Serikat dan beberapa bagian dunia lainnya telah memperbaiki jutaan kendaraan. Hanya, masih ada persoalan yang kini harus diselesaikan oleh raksasa produsen mobil dunia itu, yaitu menghadapi lebih 200 tuntutan hukum terkait dengan kecelakaan yang disebabkan oleh produknya itu, anjloknya nilai jual kembali produk, serta melemahnya harga saham.

Peristiwa penarikan prdoduk itu sempat menjadi debat alot saat rapat umum pemegang saham itu dimulai. Namun, pertanyaan sebagian besar pemegang saham akhirnya bernada positif dan mendukung. Tidak sedikit diantara mereka yang meminta Toyota untuk kembali berupaya keras guna memperbaiki citranya.

Bahkan, di akhir rapat itu, dengan nada humor seorang pemegang saham mengolok-olok Toyoda saat di depan media ia meneteskan air mata saat menjelaskan penarikan kembali beberapa waktu lalu. "Pak Toyoda, anda sudah berlinang air mata di depan media pada beberapa waktu lalu," kata seorang pemegang saham itu.

"Untuk orang dengan kedudukan seperti anda, (saya rasa) tidak bisa diterima (berperilaku) seperti itu. Anda (semestinya) bertegak dagu dan mencoba tidak menangis," lanjut dia.

Namun, Toyoda segera membalas komentar itu. Sambil mencela diri sendiri, Toyoda mengatakan "Saya mencoba tidak akan menangis lagi," ujar dia. Bahkan, lanjutnya, tangis itu sejatinya adalah tangis sukacita.

ARIF ARIANTO

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi