Dua Bulan Jelang Lebaran, Mobil Bekas Mulai Diburu Pembeli
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Rabu, 23 Juni 2010 13:36 WIB
Bursa mobil bekas di bursa mobil WTC Mangga Dua, Jakarta.[TEMPO/ Panca Syurkani]
Iklan
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Hari Raya Idul Fitri 2010 memang masih sekitar dua bulan lagi, namun penjualan mobil bekas di wilayah Jakarta mulai meningkat. Tingkat kenaikan bervariasi, mulai dari 20 – 100 persen, bahkan lebih.

Di pusat bursa mobil WTC Mangga Dua misalnya, kenaikan bahkan mencapai 100 persen lebih. Sepanjang Mei lalu, penjualan mobil bekas di tempat ini mencapai 2.000 unit lebih dari sebelumnya yang rata-rata 1.000 unit.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Memang, beberapa bulan terakhir ini pasar mobil bekas kondisinya unik. Pada satu sisi, banyak orang menjual mobil untuk biaya anak sekolah. Pada sisi lain, di saat bersamaan orang juga memburu mobil untuk persiapan lebaran,” tutur Herjanto Kosasih, Senior General Manager WTC Mangga Dua, kepada Tempo di Jakarta, Rabu (23/6).

Hal serupa juga dilontarkan Edi Gunawan, pedagang mobil bekas di Kemayoran, Jakarta Pusat. Dia mengaku sejak Maret lalu penjualannya mengalami peningkatan hingga 20 – 30 persen. “Kalau beberapa bulan sebelumnya hanya 10 unit per bulan, tiga bulan terakhir ini bisa menjual 12 sampai 13 unit,” tandas dia.

Baik Herjanto maupun Edi menyebut ada beberapa alasan konsumen saat ini memburu mobil bekas. Pertama, mereka ingin mempersiapkan mobil bekas yang dibelinya dengan memperbaiki atau mengganti suku cadang yang dirasa perlu.

“Sehingga saat digunakan untuk mudik, juga benar-benar siap. Selain itu, saat ini harga spare part dan ongkos bengkel juga belum naik. Jadi waktu dua bulan ini mereka gunakan sebaik-baiknya,” terang Edi.

Kedua, calon pembeli saat ini melihat harga mobil bekas masih belum mengalami lonjakan terkait dengan lebaran. Terlebih, saat ini juga santer terdengar kemungkinan melonjaknya harga mobil bekas sehubungan dengan pajak pertambahan nilai (PPN) untuk penjualan mobil bekas.

Mereka khawatir aturan ini akan membuat tarif PPN naik menjadi 10 persen. PPN mobil bekas yang diperjelas dalam Peraturan Menteri Keuangan No.79/PMK tentang Pedoman Penghitungan Pengkreditan Pajak Masukan Bagi Pengusaha Kena Pajak yang Melakukan Kegiatan Usaha Tertentu itu sedianya diberlakukan pada 1 April 2010. Namun hingga kini belum ada kejelasan.

“Saya dengar itu. Kini kami mempelajarinya. Tentunya ini akan berpengaruh. Belum lagi kenaikan secara umum karena melonjaknya permintaan menjelang lebaran,” papar Herijanto.

Ihwal pasokan mobil ke pasar mobil bekas, Herjanto menyebut dalam tiga bulan terakhir justru deras mengalir. Hal itu dikarenakan banyak orang yang melego mobilnya untuk keperluan anak sekolah.

“Jadi tingginya permintaan saat ini diimbangi juga dengan banyaknya pasokan. Ya seimbanglah,” aku dia.

Mobil yang paling banyak dipilih oleh pembeli adalah, jenis Multi Purpose Vehicle (MPV) seperti Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Suzuki APV, Kijang Innova, Daihatsu Grandmax. Namun tidak sedikit pula yang mencari jenis Sport Utility Vehicle (SUV) Honda CR-V, Toyota Fortuner, Nissan X-Trail, dan lain-lain.

“Porsi MPV itu masih sekitar 60 – 70 persen. Kalau harga masih belum ada kenaikkan yang signifikan, karena pedagang sendiri juga tidak mau gegabah,” tandas Herjanto.

Namun sayang, beberapa calon pembeli yang ditemui Tempo di bursa mobil WTC masih enggan berkomentar ihwal harga dan perkembangan pasar mobil bekas. “Masih lihat-lihat dulu Mas untuk perbandingan. Belum tahu ada kenaikkan harga atau tidak,” ujar Wendi pengunjung bursa mobil terbesar di Indonesia itu.ARIF ARIANTO

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi