Alasan After Sales Harus Tetap Ada di Era Mobil Listrik
Reporter: Khairul Imam Ghozali
Editor: Eko Ari Wibowo
Kamis, 26 September 2019 15:29 WIB
Sebuah mobil listrik, BMW i8 ikut dihadirkan dalam Jakarta E-PRIX 2020 dikawasan Silang Monas, Jakarta, Jumat 20 September 2019. Terdapat tiga mobil listrik yang ikut dipamerkan acara tersebut, yakni mobil listrik dari produsen BMW. TEMPO/Genta Shadra Ayubi
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Meski banyak yang menyebut bahwa mobil listrik minim perawatan, namun diyakini keberadaan bisnis layanan after sales harus tetap ada. Salah satu alasannya karena fase kepemilikan kendaraan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Head of After Sales Marketing & Development Department PT Mitsubisui Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Ronald Reagan mengatakan di dalam fase tersebut dibutuhkan layanan afer sales.

Fase yang pertama kata Ronald adalah saat konsumen mulai berpikir untuk membeli mobil. Lalu membandingkan satu produk dengan produk lainnya. "Difase satu siklus kepemilikan mobil, kalau dilihat mulai dari customer cari mobil, yang memutuskan beli, gitu ya, mungkin rentang waktu paling lama dua bulan, orang banding-bandingin," ujarnya kepada wartawan di KTB Pulomas, Jakarta, Rabu 25 September 2019.

Lalu fase sudah memutuskan untuk memilih produk. Setelah itu fase kepemilikan mobil. Dalam fase Rata-rata orang menggunakan mobil yang dibelinya dari tiga hingga enam tahun.

Pada fase tersebutlah lanjut Ronald menjelaskan bahwa layanan after sales sangat dibutuhkan oleh pemilik mobil.

"Ketika dia beli sampai ke titik dia beli mobil lagi, itu kan bisa tahunan, tiga sampai empat tahun, lima sampai enam tahun. Nah rentang waktu yang panjang ini menunjukkan peranan aftersales itu besar dalam satu siklus kepemilikan mobil customer," lanjutnya.

"Makanya kita berusaha memberikan sebaik mungkin effort kepada customer," pungkas Ronald.

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi