Wantimpres Beri Wejangan Soal MotoGP, Begini...
Reporter: Tempo.co
Editor: Sugiharto
Jumat, 20 November 2015 05:04 WIB
Sejumlah pembalap melaju saat perlombaan kelas 250 cc Yamaha Sunday Race di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, 15 November 2015. Sebelumnya, pada 1997 Sirkuit Sentul pernah menggelar ajang kejuaraan MotoGP sebanyak dua kali. ANTARA FOTO
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Suharso Manoarfa, meminta penyelenggaraan MotoGP di Indonesia dilaksanakan sesuai dengan aturan. Dia mengingatkan, Sirkuit Sentul yang akan menjadi arena balap adalah milik swasta, tapi penyelenggaranya negara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami tak terlibat secara eksekutif, tapi memberikan gagasan dam rambu-rambu supaya tidak keliru karena posisi penyelenggaraan ini agak sedikit berbeda dengan penyelenggaraan kegiatan olahraga lainnya," kata Suharso di kantornya pada Kamis, 19 November 2015.

Suharso berharap penyelenggara di Indonesia bisa menyiapkan fasilitas yang memenuhi syarat. Ia juga ingin sirkuit di Indonesia bertambah tiga sampai empat sirkuit. Sebab populasi sepeda motor di Indonesia ialah yang terbanyak.

Indonesia mengajukan diri sebagai tuan rumah MotoGP kepada Dorna awal tahun ini. Gayung bersambut, CEO Dorna Ezpeleta datang ke Jakarta awal Mei lalu. Dia meninjau kesiapan fasilitas kejuaraan tersebut, yang rencananya bakal dipusatkan di Sirkuit Internasional Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Sentul sudah tak asing pada kejuaraan motor sejagad ini. Sirkuit yang dikelola PT Adamex Indra Utama itu menjadi tuan rumah pada 1996 dan 1997. Namun krisis moneter 1997 hingga fasilitas yang ketinggalan zaman membuat sirkuit ini tak dilirik dunia untuk menjalankan kejuaraan.

TIKA PRIMANDARISIMAK:Kasus Setya Novanto: Ruhut: Kayak Gitu Bisa Jadi Ketua DPR  Tersangka Teroris Paris ke Pesantren Bandung, Ini Tujuannya  Setya Novanto Catut Presiden, Akbar Tandjung Turun Tangan  Setya Novanto Tak Jadi Bicara ke Pers, Ini Kata Nurul ArifinDi Bandung, Tersangka Teroris Paris Jual Mobil: Untuk Apa?  Heboh 'Papa Minta Saham': Bukti Kasus Setya Novanto Diteliti  

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi