Tip Agar Transmisi Mobil Matik Tidak Cepat Rusak
Reporter: Bisnis.com
Editor: Wawan Priyanto
Kamis, 22 Maret 2018 07:49 WIB
Transmisi Mitsubishi Mirage
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, JakartaMobil bertransmisi otomatis atau matik menjadi pilihan menghadapi kemacetan di kota besar di Indonesia, seperti Jakarta. Dengan mobil matik, pengendara tak perlu menginjak pedal kopling. Namun, di balik kemudahan yang ditawarkan, ada beberapa perlakuan berbeda pada mobil matik dengan mobil bertransmisi manual.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Ada tiga hal yang berbahaya dilakukan pada mobil matik," kata Sales Area Regional Head Shop and Drive Chinto Adiputera di Jakarta, Selasa, 20 Maret 2018.

Baca: Tips Memilih Mobil Pribadi ala Pembalap Wanita Rally Marlina

Apabila hal tersebut dilakukan, umur komponen berpotensi menjadi lebih pendek dan akan menguras isi kantong pemiliknya. Pertama, berhenti lama dengan tuas transmisi pada posisi D (drive). Hal ini kerap dilakukan mereka yang belum mengerti. Padahal seharusnya hal tersebut dihindari. Saat berhenti, pengemudi sebaiknya memindahkan ke posisi N (netral). “Ini akan membuat komponen lebih awet dan minim risiko,” ucapnya.

Kedua, memindahkan posisi tuas transmisi ke N atau bahkan P (parking) saat mobil masih bergerak. Memindahkan transmisi ke posisi tersebut seharusnya dilakukan ketika kendaraan benar-benar berhenti. “Mesin dipaksa untuk langsung berhenti. Ini bisa mengurangi umur komponen,” ujar Chinto.

Ketiga, mendorong mobil saat mati atau mogok. Boleh atau tidaknya mobil ini didorong saat mogok sering kali menjadi bahan pertanyaan para pemilik mobil matik.

Menurut Chinto, apabila jaraknya hanya beberapa meter, seharusnya tidak menjadi soal, asalkan transmisi pada posisi N. Namun menderek atau menarik mobil matik dengan jarak yang jauh berpotensi merusak komponen apabila dilakukan dengan cara yang salah.

Baca: Tip Memilih Mobil Pikap dari Kacamata Pengusaha

Hal utama yang harus diketahui penggunanya ketika ingin menderek kendaraan adalah roda penggerak. Untuk mobil matik berpenggerak roda depan, yang diangkat bagian depan.

Sebaliknya, untuk penggerak roda belakang, angkat bagian belakang. “Poinnya adalah menghindari bagian roda penggerak bersinggungan dengan aspal,” tuturnya.

Dia menyarankan, kalau memungkinkan, mobil matik yang mogok sebaiknya menggunakan jasa derek gendong. Dengan demikian, tidak akan ada potensi kerusakan apa pun.

BISNIS

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi